Gereja Notre Dame di Paris,
Perancis terbakar pada Senin sore waktu setempat. Setidaknya 7 mobil pemadam
kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang menghancurkan sebagian besar
bangunan gereja itu, bahkan membuat menaranya yang terkenal itu ambruk.
Gereja di berbagai tempat di Prancis dan
Inggris membunyikan lonceng pada Rabu lalu sebagai ungkapan simpati atas
terbakarnya Gereja Katedral Nore Dame yang telah berusia 850 tahun itu. Gereja
dengan desain Gothic tersebut adalah salah satu ikon penting kota Paris.
Presiden Perancis,
Emmanuel Macron sedih atas hancurnya bangunan bersejarah itu dan saat itu juga
menyerukan pengumpulan dana untuk memperbaiki gereja itu.
“Notre Dame adalah
sejarah kita, itu adalah literature kita, itu adalah citra kita. Itu adalah
tempat dimana kita menghidupi momen terhebat kita, mulai dari perang hingga pandemic
hingga kepada kemerdekaan kita,” demikian pidato Macron.
“Sejarah ini adalah
milik kita. Dan kini terbakar. Terbakar dan saya tahu perasaan sedih banyak masyarakat
Perancis.”
Menanggapi seruan penggalangan dana tersebut, tiga keluarga terkaya di Perancis berjanji menyumbangkan dana sebesar $700 juta untuk menyelamatkan ikon nasional itu. Mereka adalah bilioner dibalik merek terkenal LVMH Gropu, Kering dan L’Oreal.
(Gereja Notre Dame sebelum terbakar)
LVMH dan CEO-nya,
Bernard Arnault berjanji menyumbangkan $226 juta. Donasi itu setara dengan sumbangan dari keluarga Bettencourt Meyers
yang mengendalikan perusahaan L’Oreal. Selain itu keluarga Pinault yang memegang
kendali perusahaan Kering menjanjikan sumbangan senilai $113 juta.
Selain keluarga yang
bergerak dalam bidang fashion dan kecantikan tersebut, banyak perusahaan
Perancis yang menunjukkan nasionalisme mereka dengan memberikan sumbangan juga,
seperti perusaan minyak dan gas Total ($113 juta), perusahaan konsultasi dan
teknologi Capgemini ($1,1 juta). Yang setelah diakumulasikan maka sumbangan
mencapai $700 juta.
Perusahaan LVMH yang
memegang merek Louis Vuitton, Christian Dior dan Givenchy menyatakan bahwa
sumbangan itu adalah bentuk “Solidaritas atas tragedi nasional.” Mereka juga
menggambarkan gereja itu ebagai “symbol dari warisan dan kesatuan negara
Perancis.”
Gereja Notre Dame
sendiri mulai dibangun pertama kali pada tahun 1163, dimana peletakan batu
pertama dilakukan oleh Paus Alexander III. Gereja yang berlokasi di Il de la
Cite, sebuah pulau kecil di tengah kota Paris ini selesai dibangun pada abad ke
13.
Salah satu peristiwa
bersejarah yang terjadi di Gereja Notre Dame ini adalah penobatan Napoleon
Bonaparte sebagai kaisar pada tahun 1804.
Menangggapi peristiwa terbakarnya Katedral Notre Dame ini, pihak Vatikan menyatakan bahwa Paus Fransiskus juga berduka atas terbakarnya “simbol Kekristenan” di Perancis tersebut.
Baca juga :
Politisi Wanita Ini Usulkan Larangan Atribut Keagamaan di Perancis
Waligereja Perancis Serukan untuk Puasa Pasca Kepergian Pendeta Ini