Rumah ibadah umat
Yahudi atau yang dikenal sebagai sinagoge yang berada di Pittsburgh, Amerika
Serikat diberondong peluru pada Sabtu (27/10/2018), menewaskan 11 orang dan
melukai 6 orang lainnya.
Pelaku bernama Robert
Bowers seorang penganut anti-semit, yang berhasil dilumpuhkan oleh kepolisian
dalam keadaan hidup namun mengalami luka parah akibat tembakan dari polisi. Dia
menyerang Sinagoga Tree of Life yang telah berdiri di wilayah itu 150 tahun
lamanya.
Dari 11 korban tewas
itu, ada sepasang suami – isteri dan juga dua orang pria kakak beradik dan
seorang wanita berusia 97 tahun, demikian rilis pihak berwajib pada hari Minggu
lalu.
Pada hari Minggu, sekitar 3000an orang lintas agama berkumpul di Soldiers & Sailors Memorial Hall & Museum
untuk berkabung bersama bagi para korban penembakan.
“Hal ini jangan membuat kita takut untuk pergi ke tempat ibadah kita,” demikian ungkap Steffi Wright yang bergabung dalam acara tersebut.
Baca juga:
Paska Penembakan Di Sekolah, Penduduk Kentucky Berdoa Untuk Para Korban dan Juga Pelaku
Kaum Muslim London Dijamu Buka Puasa Oleh Umat Yahudi di Sinagoga
“Ini
seperti menyemangati kami untuk tetap kuat dan terus bersatu. Ketika masa sulit
seperti saat ini, kita harus bersatu sebagai masyarakat,” demikian tambahnya.
Pelaku yang menyerang
menggunakan satu senapan otomatis dan tiga pistol, kemungkinan akan dituntut
dengan hukuman mati.
Meresponi kejadian
ini, Presiden Donald Trump menyatakan bahwa apa yang terjadi Pittsburgh sangat
merusak, dan ia berdoa bagi para korban dan anggota keluarga korban. Ia bahkan
mengundang Rabbi Benjamin Sendrow untuk khusus berdoa bagi para korban
penyerangan tersebut.