Alunan kidung
rohani yang dilantunkan oleh jemaat GKPS Resort August Theis Tigaras
di tepian Danau Toba, Kamis (21/6) kemarin, membuat keluarga korban dan semua orang
yang hadir menitikkan air mata. Penantian yang tak berujung tampak mengiringi rasa duka yang dialami oleh keluarga korban kapal tenggelam KM Sinar Bangun.
Sudah hampir
sepekan, puluhan korban yang hilang belum juga ditemukan. Karena itu gkps Resort
August Theis Tigaras tergerak untuk menggelar ibadah dan doa penghiburan tersebut.
Pendeta Juna
Daniel Saragih menyampaikan, ibadah dan doa bersama itu adalah bentuk
keprihatinan dan bela sungkawa dari masyarakat Nagori (Desa) Tigaras atas tenggelamnya
kapal pada Senin, 18 Juni 2018 itu. Mereka berharap, semua keluarga korban diberikan kesehatan, keselamatan dan kekuatan untuk menghadapi musibah itu.
Sebagai bentuk dukungan, Pendeta Juna menyampaikan gerejanya juga membuka ruang konseling bagi keluarga korban yang membutuhkan dukungan secara rohani.
Baca Juga :
PGI Sumut Ikut Bersuara Soal Kecelakaan Kapal di Danau Toba: Pejabat Terkait Harus Mundur
Ratusan Penumpang Hilang Di Danau Toba, Salah Satunya Dikenal Aktif Sebagai Anggota Gereja
Sebagai sesama
saudara sekampung, Forum Peduli Tragedi Danau Toba juga rencananya akan menggelar
doa bersama bagi korban dan keluarga korban kapal tenggelam. Acara ini
rencananya akan digelar di Kampus Universitas Kristen Indonesia (UKI) pada Sabtu, 23 Juni besok.
Koordinator
acara, Darman S Siahaan turut mengajak warga asal Sumatera Utara. “Kami
prihatin atas musibah yang terjadi di Toba. Kami mengimbau untuk Masyarakat
Sumatera Utara yang di Jakarta untuk ambil bagian dalam kesempatan ini (doa bersama),”
kata Darman S Siahaan.
Dari data yang
dilaporkan, ditemukan bahwa 160 penumpang kapal tenggelam yang berhasil diselamatkan
sebanyak 18 orang dan 2 orang meninggal dunia dan selebihnya masih dinyatakan hilang.
Mari doakan supaya korban hilang segera ditemukan dan Tuhan kiranya menguatkan semua
keluarga.