Buat yang
suka baca berita di media online belakangan ini tahu persis ada banyak berita yang
menyoroti tentang tindakan operasi plastik. Bukan hanya satu atau dua orang
saja, tapi tindakan untuk mempercantik diri ini rupanya sudah dilakukan oleh banyak orang, khususnya bagi wanita dan pria asal Korea Selatan dan juga Thailand.
Sebagai negara
maju, dua negara ini memiliki banyak klinik-klinik bedah yang terjangkau secara
ekonomi. Itu sebabnya banyak pula anak muda yang merasa kurang pede dengan penampilannya
memilih untuk operasi plastik, entah itu memperbaiki bentuk hidung, bentuk rahang, kelopak mata dan sebagainya.
Gadis muda asal Thailand Wanida Wantakamphu dan pemuda asal Filipina Xander Ford memilih untuk operasi plastik karena perlakuan buruk yang mereka alami sebelumnya. Wanida, misalnya, mengaku dibully karena wajahnya dinilai mirip dengan seorang penyihir. Sementara Xander sering dijadikan guyonan oleh orang-orang karena wajahnya yang kurang menarik. Akibat dari perlakuan yang tak mengenakkan ini, keduanya pun memilih untuk mengubah wajah mereka dengan menjalani pembedahan. Alhasil, pembedahan tersebut sukses membuat keduanya jadi cantik dan tampan.
Ket : perubahan
Ket : perubahan Xander Ford sebelum dan sesudah operasi plastik
Mungkin kita
akan mengaku takjub dengan perubahan yang bisa kita lihat dari orang-orang yang
melakukan operasi plastik. Tapi pertanyaannya adalah apakah tindakan ini diperolehkan oleh agama?
Saat kamu melihat
ke cermin, kamu mungkin akan melihat hal-hal yang tak menyenangkan seperti keriput,
hidung pesek, wajah gendut, wajah tirus, mata sipit, bibir tebal atau terlalu
tipis dan sebagainya. Semua kekurangan ini terus menghantui pikiran kita dan membuat
kita tak lagi percaya diri. Yang paling parah, kekurangan di wajahmu rupanya
diperhatikan oleh orang lain dan hal itu kemudian dijadikan sebagai guyonan atau ejekan yang menyakitkan.
Tentu saja nggak seorang pun mau mengalami hal yang tak mengenakkan seperti yang dialami Wanida dan Xander. Tapi berdasarkan firman Tuhan, Alkitab sama sekali tak pernah menyarankan kita untuk operasi plastik. Meskipun begitu, kecanggihan yang diciptakan manusia memungkinan semua orang bisa melakukan apa yang mereka inginkan.
Baca Juga:
Demi Mirip Selebritis, Ikut Operasi Plastik
Cari Kebahagiaan, 100 Kali Operasi Plastik
Tindakanmu bicara soal hatimu
Dalam 1
Petrus 3: 3-4 dikatakan, “Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan
mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian
yang indah-indah,tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi
dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan
tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.” Hal ini menjelaskan kepada kita bahwa
meskipun dunia memang akan terus memandang penampilan fisik, tapi Tuhan kita selalu melihat hati.
Kita memang
tak bisa mengabaikan fakta kalau kita masih hidup di dunia yang masih menilai kita
secara fisik. Semua orang menilai penampilan luar. Untuk mendapatkan pekerjaan tertentu
saja kamu juga dinilai secara fisik. Atau seseorang akan tertarik kepadamu hanya
karena melihat penampilan fisik lebih dulu. Hal ini mungkin akan membuat kita bingung,
‘Kalau aku memang harus menghormati Tuhan
bagaimana aku bisa menghadapi ejekan dan hinaan orang lain soal fisikku yang jelek kalau bukan dengan melakukan operasi?’
Apa motivasimu melakukan operasi plastik?
Orang-orang
Kristen yang menjalani pembedahan wajah harus memeriksa kembali motif mereka untuk
melakukannya. Mungkin ada yang menginginkan hidung yang mancung dan wajah yang
tetap awet muda untuk menyelamatkan pernikahannya. Tapi benarkah mengubah wajah
menyelamatkan pernikahan? Seorang pengusaha berkepala plontos menjalani transplantasi
rambut untuk mendapatkan kepercayaan diri yang lebih besar lagi. Benarkah dengan itu dia akan mendapatkan keamanan?
Kecuali mungkin
seperti tindakan dr. Jack Bauyer yang mengaku menangani seorang pasien dengan hidung
yang abnormal, dimana kondisi hidungnya membesar sehingga dia harus hidup seperti
kelelawar. Pegri berbelanja di malam hari dengan menutupi hidungnya sepanjang
waktu saat berhadapan dengan orang lain. Saat itulah dr. Jack menjalankan operasi
sederhana untuk memperkecil ukuran hidungnya dan mengembalikannya ke ukuran normal.
Dalam hal ini, sang pasien benar-benar mengalami kelainan yang disebut rhinophyma pada hidungnya dan operasi tersebut bertujuan untuk menyembuhkan penyakitnya.
Alkitab memang
tidak menuliskan larangan ‘Jangan melakukan operasi plastik atau jangan mengendarai
BMW’. Tapi Alkitab menekankan supaya kita jangan menggunakan kehendak bebas kita untuk memanjakan diri kita.
Dalam Filipi
4: 8, rasul Paulus menegaskan bahwa ‘Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang
benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis,
semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.’
Kita tahu bahwa
setelah kita mati, roh kita akan dibangkitkan dan kita akan diberikan tubuh
rohani yang baru. Kalau kamu sebagai Anak Allah yang sudah dilahirkan kembali merasa
perlu mengencangkan perut atau proses pengelupasan kulit wajah atau make-up dan
highlighting untuk membantumu hidup dengan percaya diri menjalani hidup, pasti
ada masalah besar dalam hati nuranimu. Kamu bertanggung jawab kepada Tuhan atas
keinginanmu dan bagaimana kamu membelanjakan uangmu. Melakukan bedah wajah atau botox sama sekali tak mempengaruhi keselamatanmu kelak.
Catatan:
Apapun yang
kita lakukan untuk membuat penampilan luar kita menjadi sempurna hanyalah bersifat
sementara. Seiring usia, wajah kita juga akan keriput, kendur, lemah dan kita
akhirnya meninggal.
Fisik kita hanyalah
sementara! Tak ada operasi yang bisa membuat kita tetap hidup selamanya. Kita semua
akan mati juga. Tapi upaya yang bisa kita buat untuk menjadi lebih indah haruslah
untuk tujuan kekal, seperti memperindah hati kita.