Sebagai
yang dianugerahkan Allah memiliki keturunan, setiap orang tua memiliki tugas
untuk memelihara setiap anak mereka. Pemeliharaan ini bukan hanya mencakup
sandang, pangan, dan papan. Namun, lebih daripada itu. Apa saja tanggung jawab orang tua pada anak-anaknya dalam hal nafkah?
Dick
Iverson dkk membagi ada enam (6) nafkah yang wajib ayah-ibu Kristen berikan kepada buah hati mereka:
1. Nafkah / Pemeliharaan Rohani
Nafkah
rohani meliputi bahan-bahan yang dibutuhkan oleh seorang anak untuk bertumbuh
dan berkembang antara lain: perspektif rohani atas hidup ini, hubungan-hubungan
yang berpusat pada Allah dan orang lain, pola tingkah-laku Kristinani (Alkitabiah), rasa tanggung jawab terhadap nilai-nilai moral dan etik.
2. Nafkah Emosional
Pemeliharaan
emosional adalah rasa yang aman yang diberikan pada anak, berupa perpaduan yang seimbang antara disiplin, kasih, dan dorongan (Amsal 22:6, Efesus 6:4).
3. Nafkah Intelektual
Orang
tua memiliki tanggung jawab yang besar dalam kerangka pendidikan anak (Amsal
22:6). Benak seorang anak adalah bagaikan sehelai kertas kosong. Orangtualah
yang paling bertanggung jawab mengenai apa saja nantinya tertulis di “kertas” itu.
4. Nafkah Sosial
Ayah-Ibu
mempunyai tanggung jawab penting dalam hal memberikan bekal bagi perkembangan
sosial anaknya. Di sini keteladanan menjadi kunci. Adapun nafkah sosial
meliputi: prinsip-prinsip dalam membina hubungan (mengasihi, melayani dan
memaafkan kesalahan- Amsal 19:26, Amsal 17:17), bagaimana bersikap terhadap
lawan jenis (Amsal 18:22, 21:9,19), Keramah-tamahan, tukar pikiran dan pendapat (Amsal 18:19,20,21), serta sopan santun yang baik (Amsal 20:11).
5. Nafkah Moral dan Etik
Sebagai
orang tua, adalah wajib memberikan nilai-nilai dan etik pada anaknya. Lewat keteladanan
hidup, orangtua memelihara moral dan etik buah hati dalam hal pengertian
mendasar tentang benar dan salah (Ibrani 1:9), etika bisnis yang baik (Amsal 11:1), etika Sosial (I Korintus 6), dan etika gereja (I Timotius 3:15).
6. Nafkah Jasmani
I
Timotius 5:8 menunjukkan secara jelas akan pemeliharaan bagi kesejahteraan
jasmani/materi keluarga. Begitu juga pada Amsal 31 dimana disitu tertulis bahwa ibu ikut terlibat dalam proses ini.
Bagaimana orangtua berupaya melaksanakan tugasnya (mendapatkan lapangan kerja, menggunakan gajinya, dan lain-lain) akan mendidik anak tentang bagaimana mereka suatu hari kelak berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan materi dan jasmaninya, sekaligus bagaimana mereka harus berusaha keras memberi kesejahteraan kepada keluarga yang hendak mereka bentuk.
Sumber : Memulihkan Keluarga / Dick Iverson dkk / Harvest Publication House