Sebuah Kotbah Untuk Ibu
Kalangan Sendiri

Sebuah Kotbah Untuk Ibu

Puji Astuti Official Writer
      7363

Roma 8:28

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Bacaan Alkitab Setahun [kitab]Mazmu7[/kitab] ; [kitab]Matiu7[/kitab] ; [kitab]IIRaj5-6[/kitab]

Ibu Jim, Esther berusia 88 tahun dan tinggal di rumahnya sendiri, tetapi setelah mengalami stroke, hal itu tidak mungkin lagi. Dia kemudian dipindahkan dari rumah sakit ke sebuah panti werda di daerah itu. 

"Saya baru saja kehilangan pekerjaan," ungkap Jim, "tetapi hal itu berubah menjadi berkat tersembunyi karena saya jadi bisa mengunjunginya setiap hari."

Suatu minggu pagi ketika Jim mengunjungi  ibunya, pengumuman terdengar dari intercom: "Ibadah pagi akan di mulai di lobi sepuluh menit lagi."

"Apakah ibu ingin mengikuti ibadah?" tanya Jim. 

"Ya, saya pikir aku ingin," jawabnya, jadi Jim mendorong ibunya yang duduk di kursi roda menuju lobi. 

Ketika mereka menunggu ibadah dimulai, seorang wanita yang bekerja di panti werda itu mendekati Jim, "Anda seorang pendeta bukan?"

"Ya," jawabanya . (Apakah pendeta memiliki wajah khusus sehingga mudah dikenali?)

"Pendeta yang biasanya melayani sedang liburan," jelas perempuan itu,"dan penggantinya tidak datang. Apakah Anda mungkin bisa menggantinya berkotbah untuk kami hari ini?"

"Beri waktu saya beberapa menit untuk berpikir," jawab Jim, sambil dia mengambil Alkitab. 

Dia kemudian memilih berkotbah dari Roma 8:28: 

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

"Saya merencanakan pesan ini untuk menjadi bahan pembicaraan dengan ibu saya," ungkap Jim, "bahwa segala sesuatu, bahkan dalam kondisi tersulit sekalipun seperti tinggal di panti werda setelah mengalami stroke, bekerja sama untuk mendatangkan kebaikan bagi yang mangasihi Dia."

Itu adalah kotbah terakhir yang di dengar Esther. Dia pulang ke rumah Tuhan pada hari Sabtu berikutnya. 

Jim berkata, "Ini adalah suatu kehormatan untuk melayani ibu saya dengan cara itu. Tuhan mengatur agar pendeta pengganti "tidak bisa datang" agar saya bisa memberikan hadiah terakhir untuk ibu saya."

Pagi selanjutnya, Jim dan istrinya bersama-sama belajar Alkitab. Ayat hari itu adalah Roma 8:28! Istri Jim berkata,"Ini adalah peneguhan bagi kami bahwa kotbah terakhir Jim untuk ibunya adalah yang Tuhan mau agar dia dengar. Itu adalah waktunya Tuhan."

Ada pelajaran lain yang kita bisa dapat dari kisah Jim. Yaitu tentang ketaatan. Apa respon Anda jika Anda diminta berkotbah hanya lima menit sebelum waktu ibadah dimulai? 

Yesus mengajar murid-murid-Nya seperti ini: 

"Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga." (Matius 7:21).

dan di Injil Yohanes Yesus berkata : 

"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku." (Yohanes 14:15).

Jim memiliki pilihan bagaimana dia akan merespon. Dia bisa menolak permintaan untuk berkotbah itu, tetapi dia akan melewatkan berkat yang indah dari Tuhan. 

Terima kasih, Tuhan, untuk hadiah yang  indah yang Engkau berikan kepada Jim melalui ketaatannya kepada-Mu. 


Ikuti Kami