Bertahan di Masa Bimbang
Kalangan Sendiri

Bertahan di Masa Bimbang

Theresia Karo Karo Official Writer
      8436
[kitab]Mazmu73:21-23[/kitab]
Ketika hatiku merasa pahit ... aku dungu dan tidak mengerti, seperti hewan aku di dekat-Mu. Tetapi aku tetap di dekat-Mu


Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]mazmu11[/kitab]; [kitab]matiu11[/kitab]; [kitab]0yoel1-3[/kitab]

“Aku memanggil-Mu, ingin bergantung pada-Mu, tetapi Engkau tak menjawab. Aku sendirian .... Di mana imanku? Yang ada hanya kehampaan dan kegelapan.” Demikianlah tulis Ibu Teresa dalam salah satu suratnya.

Ketika surat-surat pribadinya dipublikasikan, banyak orang yang kaget dan tidak habis pikir. “Bagaimana mungkin seorang rohaniwan terkenal seperti dia bisa mengalami kebimbangan hidup? Bahkan, meragukan imannya? Bukankah dunia mengenalnya sebagai tokoh yang begitu mencintai Tuhan dan sesama?” Pertanyaan-pertanyaan inilah yang muncul.

Pada kenyataannya, hal ini tidak mengherankan. Sebab pemazmur sendiri pun pernah bimbang akan kehadiran Tuhan. “Seperti hewan aku di dekat-Mu,” katanya dalam ([kitab]mazmu73:22[/kitab]). Bila kata hewan di sini diistilahkan sebagai anjing peliharaan, maka ia hanya paham beberapa instruksi tuannya. Karena pengertiannya yang sangat terbatas, sehingga ia tidak bisa memahami maksud sang tuan sepenuhnya.

Seperti itulah kondisi pemazmur. Dia tak mengerti, mengapa Tuhan membiarkan orang jahat hidup enak dan jaya. Sedangkan dia yang hidup bersih, justru “nyaris tergelincir”. Meskipun begitu dirinya bertekad, “aku tetap didekat-Mu” ([kitab]mazmu73:23[/kitab]). Itulah yang membuatnya tetap bertahan di masa bimbang. Akhirnya, pelan-pelan Tuhan membukakan rencana-Nya dan membuat pemazmur mengerti maksud-Nya.

Saat hidup terasa tidak adil, bisa jadi kita pun bimbang. Merasa Tuhan seolah-olah tidak ada dan tidak berkuasa. Kita sempat meragukan pimpinan-Nya dan hal ini wajar, sebab tiap orang percaya pernah mengalaminya.

Namun yang terpenting adalah bagaimana sikap kita ketika menjalani masa itu. Dalam kebimbangan, Ibu Teresa tetap giat melayani sesama. Pemazmur memilih tetap mendekat pada Tuhan. Kita pun dapat memilih untuk tetap ada di jalan-Nya, sekalipun ada saat di mana kehadiran-Nya terasa tidak nyata (Sabda.org).


Matahari selalu ada, sekalipun awan menutupinya. Tuhan selalu ada, sekalipun masalah kita menutupi-Nya.


Ikuti Kami