Anak Berbohong

Parenting Superbook / 15 September 2014

Kalangan Sendiri

Anak Berbohong

Zakarias Feoh Official Writer
3698

Mengapa anak berbohong ? dari mana anak belajar berbohong ?  Anak-anak belajar dan bertindak sesuai dengan apa yang mereka lihat dan dengar  setiap hari.   Ada orang yang mengatakan kalau mau mengetahui keadaan satu keluarga maka cukuplah memperhatikan  kelakuan ataupun gaya hidup dari seorang anak.  Anak tersebut mencerminkan pola hidup dari keluarganya.   Orang tua cendrung memperlihatkan sikap dan kelakuan yang baik jika diklayak ramai, tetapi anak-anak tidak,  mereka belum bisa  berperan diluar lain dan didalam lain.  Artinya mereka akan bertindak dan bersikap apa adanya.   

Pada umumnya anak-anak selalu mendengar dan taat dengan perintah dan perkataan orang tua.  Alasannya sederhana, karena anak-anak percaya sepenuhnya pada orang tua mereka.  Akan tetapi tidak jarang seiring waktu, anak-anak mulai berubah dan mereka muncul sebagai anak- anak pembohong.  Anak-anak yang awalnya manis lucu, dan menggemaskan berubah menjadi anak-anak yang sulit diatur dan sulit dikontrol lagi oleh orangtua.   Dari mana anak-anak belajar, tentang sikap seperti ini ?   Ada orang berkata bahwa oleh karena ada natur berdosa, maka hal itu muncul dengan sendirinya.  Yang lain berkata anak-anak polos seperti kertas putih dan yang mengotori mereka adalah orang tua dan lingkungannya.  Terlepas dari pendapat diatas, kita sebagai orang tua perlu mengevaluasi secara menyeluruh apakah semata-mata karena natur berdosa, atau karena  pola dan didikan orang tua tidak sejalan dengan perbuatan ? 

 Ada beberapa alasan, seorang anak berbohong;

  1. Tidak  Ingin disalahkan
  2. Ingin memperlihatkan kehebatannya
  3. Tidak memiliki pilihan lain, selain berbohong
  4. Ingin menyenangkan, takut mengecewakan orang tua
  5. Kurangnya penghargaan sehingga anak merasa tidak dihargai
  6. Tidak diberikan kebebasan untuk memilih
  7. Anak meniru orang tuanya.

Dari ketujuh  alasan diatas, mana yang paling dominan atau menjadi alasan utama anak  memilih untuk berbohong ?   Anak adalah peniru yang baik  apa yang dilihatnya setiap hari dan terus berulang dilihatnya maka baginya itu satu kebenaran, atau sewajarnya itu dilakukan.  Entah sadar atau tidak banyak orang tua berkali-kali membohongi anak-anaknya.   Misalnya, waktu orang tua buru-buru pergi ke kantor kemudian anak meminta ikut atau mengajak keliling perumahan atau komplek.   Apa alasan orang tua ? apakah menjelaskan dengan jujur bahwa sudah terlambat atau waktunya tidak memungkinkan untuk mendampingi berkeliling perumahan, atau orangtua memilih berbohong dengan mengalihkan perhatian anak.   Alasannya papa mama tidak lama ko’ perginya paling sebentar sudah balik.  Tetapi kenyataannya sore atau malam baru orang tua pulang.  Contoh lain, misalkan ada telephone,  lalu orang tua mengajarkan anak untuk mengatakan bahwa mama atau papa tidak dirumah, meskipun mereka ada dirumah.    Dari contoh diatas, maka anak akan belajar  dan mulai kehilangan kepercayaan pada orang tuanya.  Apapun yang dikatakan oleh orangtuanya anak tidak akan percaya.   Ada orang berkata bahwa orang yang berusaha berbohong kecil-kecilan, maka dia akan terus berbohong untuk menutupi kebohongan kecil tadi sehingga dia terus berbohong untuk menutupi kebohongannya. 

Lalu apa yang harus dilakukan oleh orangtua jika mendapati anak-anaknya seringkali  berbohong. 

Beri penjelasan dan pengertian pada anak, akibat dari berbohong, berikan penjelasan tentang akibat-akibat dari berbohong. Katakan bahwa orang tua sangat mempercayainya, dan sebaiknya kepercayaan ini dapat dipegang oleh anak.  Boleh saja menghukum tetapi harus didahulukan dengan penjelasan dan anak mengerti untuk apa dia dihukum.   Berikanlah aprisiasi jika anak bersikap jujur, dan ajarkan anak tentang makna dari  kejujuran.   

Lakukanlah beberapa langkah dibawah ini  jika anak terus berbohong meskipun sudah berbagai upaya yang telah dilakukan.

  1. Setiap orang akan senang jika dia dihargai, oleh sebeb itu tempatkan anak sebagai sosok yang dihargai, jadilah pendengar yang baik baginya. 
  2. Katakan pada anak bahwa bagaimanapun orang tua tetap mencintai dan menyayanginya.   Katakana bahwa Allah tidak suka dengan anak yang suka membohongi orangtaunya.
  3. Apabila anak masih terus    berbohong ketika usianya sudah remaja, maka orang tua mesti mewaspadainya, karena menurut Dr Michael Lewis, psikolog dari Rutgers Medical School  akan berpotensi berlanjut hingga dewasa. Jika perlu baiknya   minta pertolongan psikolog.

Kitab suci mengajarkan, Bibir yang benar dikenan raja, dan orang yang berbicara jujur dikasihi-Nya. Amsal 16:13.  Berapapun kayanya seseorang dia tidak bisa membeli   kejujuran.  Ajarkan dan ingatkanlah kepada anak bahwa, jika dia terus bersikap jujur maka tidak hanya disenengi oleh manusia tetapi Tuhan berkenan atas hidupnya dan Tuhan akan memberkatinya kemanapun dia pergi. 

 

 

 

Sumber : by. ZF
Halaman :
1

Ikuti Kami