Jangan Sembarang Marah Kepada Anak!
Sumber: lifeasahuman.com

Parenting / 24 July 2014

Kalangan Sendiri

Jangan Sembarang Marah Kepada Anak!

Theresia Karo Karo Official Writer
5662

Oregon State University, Oregon Sosial Learning Center dan lembaga lainnya mengumpulkan data dari 361 keluarga di 10 negara. Langkah ini dilakukan untuk meneliti hubungan yang kompleks antara genetika dan lingkungan rumah.

Hasil riset mengungkapkan bahwa orangtua yang mudah marah dan beteriak, lebih cenderung mempengaruhi balita untuk bertindak di luar batas dan menjadi mudah marah juga. Subyek penelitian ini adalah anak yang berusia 9, 18 dan 27 bulan. Orangtua yang mudah marah berpotensi signifikan terhadap anak-anak mereka dengan menunjukkan “emosi negatif”. Sebagai contoh, bertindak di luar batas dan memiliki amarah di luar batas normal usia mereka.

Selain pengasuhan, ternyata faktor genetik juga turut berperan dalam tingkat emosionalitas negatif anak. Isu ini dapat mengarahkan anak kepada perilaku yang bermasalah saat memasuki usia sekolah. Penelitian turut mengungkapkan, peningkatan terbesar dalam emosionalitas terjadi saat berkembang dari bayi sampai usia balita (9-27 bulan). Emosi negatif ini yang selanjutnya mempengaruhi proses tumbuh kembang anak yang berimplikasi bagi perilaku anak kemudian saat dewasa.

Lipscomb mengatakan bahwa hal yang harus diperhatikan orangtua adalah cara mereka beradaptasi dengan masa balita anak-anak mereka. Waktu yang paling menantang bagi orangtua adalah masa balita karena ditandai dengan peningkatan mobilitas dan kemampuan anak dalam perkembangannya.

Selain mudah marah, terdapat isu lain yang juga mempengaruhi emosi anak. Penelitian oleh Dr Ming-Te Wang, asisten profesor psikologi pendidikan di Universitas Pittsburgh melakukan penelitian terhadap anak berusia 13 tahun. Penelitian ini mengungkapkan, saat anak berusia 13 tahun dimarahi orangtua dengan berteriak, anak tersebut berisiko besar memiliki masalah perilaku dan emosional ketika dewasa. Cenderung berperilaku negatif, seperti tidak patuh di sekolah, berbohong, mencuri, atau bahkan berkelahi.

Memarahi anak dengan berteriak bukanlah langkah efektif dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Aksi memarahi dan berteriak ini justru menambah problema baru bagi keluarga dan berdampak negatif bagi perkembangan anak. Sebaiknya yang dilakukan oleh orangtua adalah dengan mengajak anak berbicara mengenai masalahnya dan berikan sanksi atau konsekuensi yang sesuai, sehingga memberikan efek jera bagi anak.

 

Baca Juga:

5 Tips Atur THR Agar Tidak Tekor

Atasi Mual Saat Mudik Dengan Cara Alami Ini!

Tips dan Trik Mengajari Anak Meminta Maaf

7 Cara Ampuh Meminta Maaf Kepada Pasangan

Brave, Serukan Tantangan Iman Karya Moriah Peters

Sumber : Republika/Wolipop.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami