Sukses dalam bisnis mainan menjadikan LEGO salah satu merek yang melegenda. Keberhasilannya bukanlah pekerjaan satu malam, namun dari konsistensi untuk melakukan inovasi dan menangkap imajinasi anak menjadi sebuah realitas yang menyenangkan. Dimulai dari mainan kayu oleh pendirinya Ole Kirk Chiristiansen, di kota Billund, Denmark, kini LEGO telah menjadi perusahaan global.
Kini dibawah CEO bertangan dingin Jorgen Vig Knudstorp, LEGO berinovasi dan juga bebenah diri menghadapi tantangan yang semakin sulit ke depan. Knudstorp adalah pria muda berusia 46 tahun yang bergabung di perusahaan mainan ini pada 2001. Sepuluh tahun lalu wajah perusahaan LEGO sangat berbeda, namun Knudstorp yang saat itu adalah konsultan perusahaan itu membuat perubahan dengan memberikan tuntunan untuk mengubah budaya perusahaan dan juga melakukan berbagai pemangkasan.
Contohnya, adalah pemangkasan jumlah produk yang dibuat dari 12,900 jenis menjadi 7000 jenis. Lego juga menjual taman bermainnya, dan lebih fokus untuk mengembangkan produk inti. Secara jelas Knudstorp berhasil menyeimbangkan budaya perusahaan itu untuk terus melakukan inovasi dan juga menjaga tradisi yang ada.
Knudstorp sangat menyadari tidak mudah untuk sebuah perusahaan yang telah berjalan hampir 119 tahun untuk melakukan sebuah perubahan. Namun melalui berbagai tantangan, kini LEGO menjadi salah satu perusahaan mainan yang terkuat di dunia, dan bekerjasama dengan Disney pada tahun 2014 ini membuat gebrakan dengan meluncurkan film layar lebar LEGO Movie yang menghasilkan ratusan juta dolar dan menduduki box office di berbagai negara.
Beberapa budaya perusahaan yang menjadikan LEGO sukses diungkap dalam buku "Brick by Brick" yang ditulis oleh David C.Robertson seorang wirausahawan dan profesor inovasi dan tehnologi manajemen di IMD, Switzerland.
1. Didorong oleh pelanggan
LEGO selalu fokus kepada kebutuhan pelanggan, tidak melihat apakah mereka hanya anak-anak berusia 7 atau 8 tahun hingga orang dewasa yang hobi koleksi. Apakah LEGO pernah salah langkah? Benar, pada tahun 2001 saat mengeluarkan seri Harry Potter, mereka tidak mengalami keajaiban bahkan sebaliknya bisa dikatakan sebagai produk gagal. Namun terus melakukan riset dan inovasi membuat mereka bisa bangkit kembali.
2. Menjelahi segala segi inovasi
LEGO benar-benar menghidupi nilai ini, mereka sangat ambisius dalam melakukan inovasi. Sepertinya semangat ini diwariskan dari pendiri perusahaan ini, Ole. LEGO bukan hanya berinovasi dari segi produk mainan namun juga lini bisnisnya, mulai dari membuat LEGOLAND, hingga toko dengan merek mereka, dan kini yang terbaru adalah film layar lebar.
Pada tahun 2012 lalu, LEGO membukukan keuntungan hingga 35% , namun perusahaan itu menyadari bahwa tantangan semakin berat mengingat di akhir tahun 2013 lalu pertumbuhannya hanya 9%. Itu sebabnya mereka terus fokus untuk membuat inovasi, namun tetap konsisten dengan produk mereka. Apakah kita masih bisa melihat produk LEGO 10 hingga 15 tahun lagi? Kita tunggu ketangguhan perusahaan ini dalam berinovasi.
Baca juga artikel lainnya :
Pendeta Di Polandia Sebut Lego Mainan Setan
The Lego, Ketika yang Biasa Dipakai Secara Luar Biasa
Hilangkan Stres Kerja Dengan Permainan Kreatif
Usaha Mainan Edukasi, Mendidik Sekaligus Menguntungkan
Program Solusi Menginspirasi Hidupku
Sumber : Berbagai Sumber | Jawaban.com | Puji Astuti