Gadis, 14, Dipaksa Hamil dengan Donor Sperma yang Dibeli Ibunya

Nasional / 29 April 2013

Kalangan Sendiri

Gadis, 14, Dipaksa Hamil dengan Donor Sperma yang Dibeli Ibunya

eva Official Writer
19133

Seorang ibu di Inggris memaksa putri adopsinya yang berumur 14 tahun hamil dengan cara menginseminasi tubuhnya dengan donor sperma yang dibeli dari Cryos International, jaringan bank sperma internasional secara online.

Ibu yang merahasiakan identitasnya ini mengaku dirinya melakukan hal ini karena keinginannya untuk mengadopsi anak lagi dilarang oleh pemerintah lokal setempat. Sebelumnya, gadis ini pernah mengalami keguguran, namun dia kembali menyuntikkan sperma tersebut karena dia tidak ingin membuat ibunya kecewa dan sangat menyayangi ibunya.

Sebelumnya, ibu ini telah mengadopsi 3 anak dari luar negeri, 2 anak ketika dia menikah, dan 1 anak setelah dia bercerai. Dia memilih untuk tidak melahirkan karena kondisi kesehatan dan sedang mengalami sterilisasi elektif.

Hakim pengadilan setempat, Justice Jackson mengatakan,” gadis ini hamil atas permintaan ibunya dengan menggunakan donor sperma yang dibeli oleh ibunya dengan tujuan ingin memiliki anak keempat bagi ibunya sendiri.” Jackson juga menjelaskan bahwa ibu tersebut sempat mengarang cerita palsu kepada pekerja kesehatan tentang keadaan putrinya yang hamil di bawah umur.  

Kasus ini pada akhirnya memaksa Dewan Perlindungan Anak meninjau ulang kasus ini secara serius. Saat ini, ibu tersebut telah diancam hukuman penjara selama 5 tahun dan dijatuhi tuduhan telah melakukan tindakan pemaksaan terhadap anak dan pelecehan terhadap hak anak.

Baca juga:

Kelompok Ekstrim Fulani Bunuh 18 Umat Kristen Nigeria

Balita Usia 3 Tahun ini Tembak Leher Saudaranya

Wanita Amerika ini Diperkosa 9 Pria Bersenjata Di Papua Nugini

Akibat Pindah Agama, Orang ini Disiksa Kelompok Al-Shabaab Somalia

Tony Mulia : Bedakan Antara Suara Gaib dan Berasal dari Tuhan

Asosiasi Keluarga Amerika : Larang Imigran yang Percaya Quran ke Amerika

Dua Pria Dipaksa Berjalan di Atas Bara Api Karena Ngobrol di Gereja

Sumber : guardian / Eva
Halaman :
1

Ikuti Kami