Tamak Membawa Petaka
Kalangan Sendiri

Tamak Membawa Petaka

Budhi Marpaung Official Writer
      3519
I Timotius 6:8
Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 67; Ibrani 1; Hosea 13-14

Ada sebuah cerita tentang seorang kaya raya bernama Barda. Ia memiliki tanah perjanjian yang sangat luas. Suatu hari seorang perantau bertamu ke rumahnya, dan bercerita tentang negeri penuh berlian di seberang lautan. Timbullah sifat tamak Barda. “Aku harus memiliki negeri itu,” katanya dalam hati. Ia pun kemudian menjual seluruh tanah perjanjiannya dan pergi ke seberang lautan mencari berlian. Tetapi pencariannya itu ternyata sia-sia. Bertahun-tahun ia merantau dengan tangan hampa. Akhirnya, ia jatuh miskin.

Sementara itu orang yang membeli tanah pertaniannya suatu hari melihat cahaya berkilau dari sebuah batu. Ia mendekati untuk melihatnya lebih jelas. Dan apa yang dilihatnya? Tak diduga, ternyata batuan itu adalah sebuah berlian. Ia pun lalu menggali tanahnya, dan menemukan batu-batu berlian lainnya.

Hikmah dari cerita ini adalah betapa pentingnya kita belajar tahu batas. Jangan tamak. Syukuri apa yang ada. Nikmati apa yang dipunya. Sebab kalau terus merasa kurang, tidak pernah puas dengan apa yang ada, selalu ingin lebih dan lebih lagi, salah-salah kita malah akan kehilangan segala-galanya.

Paulus mengingatkan Timotius untuk belajar mencukupkan diri. Lebih dari itu supaya Timotius juga bisa menjaga diri dari sifat tamak. Sebab mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan” (ayat 9). Kiranya kita dijatuhkan dari ketamakan.

Dengan menjauhkan diri dari ketamakan, kita telah menjaga diri dari kehancuran

Ikuti Kami