Menyingkirkan Ketakutan
Kalangan Sendiri

Menyingkirkan Ketakutan

Lestari99 Official Writer
      2634
Matius 6:27, 30
Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?

Bacaan Alkitab setahun : Mazmur 148; Yohanes 8; 2 Samuel 23-24

Di dalam kehidupan ini, seringkali kekuatiran kecil bisa berubah menjadi sesuatu yang besar, tidak lagi sekedar kemungkinan namun menjadi kenyataan. Kekuatiran seperti ini berulang kali saya alami.

Satu kali dalam kegelapan malam saat saya terbangun di malam yang larut karena ingin buang air kecil, saya melihat seorang pria di sampiang garasi rumah kami. Untuk memastikan hal itu, kembali saya mengintip melalui jendela dan saya yakin dengan apa yang saya lihat. Dalam kepanikan, seisi rumah saya bangunkan hanya untuk meyakinkan mereka bahwa ada seorang pencuri mengintai rumah kami.

Ayah saya kemudian memeriksa keluar rumah dengan hati-hati. Tak lama kemudian, ia kembali sambil tersenyum, “Hanya rumput liar,” ujarnya. Rupanya tukang kebun kami belum membuang sampah itu, hanya menggeletakkannya di samping garasi. Saya benar-benar sangat malu saat itu. Haruskah saya membangunkan seisi rumah hanya karena seonggok rumput liar?

Namun dengan mata berbinar, ayah saya berkata lagi, “Tapi rumput liar itu memang menakutkan.” Untuk sesaat, saya hanya dapat menatapnya dengan kaget. Tidakkah ayah marah karena saya telah membangunkannya hanya untuk hal yang sepele? Apakah ayah tidak berpikir betapa bodohnya saya? Tapi senyuman yang tergambar di wajahnya memastikan bahwa tidak ada hukuman atas ketakutan saya yang tidak beralasan dan hal itu benar-benar menenangkan saya.

Terkadang kita melakukan hal yang sama di dalam hidup ini. Seperti saya yang lari kepada orangtua saya ketika melihat hal-hal yang menakutkan, kita juga melakukan hal yang sama saat berlari kepada Bapa Surgawi saat menghadapi ketakutan hidup. Tapi kemudian saya bertanya-tanya, seberapa sering sebenarnya kita berlari kepada-Nya hanya karena teror bayangan rumput liar dalam hidup kita? Seberapa sering kita memohon kepada-Nya untuk mengirimkan bala bantuan besar menyingkirkan ‘bayangan’ rumput liar yang bergerak dan membuat kita takut?

Semakin kita memikirkan rasa takut, semakin rasa takut itu menjadi kenyataan. Kita harus belajar untuk mengenali ketika cara pandang kita sudah keluar dari proporsi yang seharusnya dan menghentikan semua ketakutan yang tidak beralasan itu sebelum ketakutan itu semakin membesar dan tidak terkendali.

Ketika Anda membawa ketakutan Anda ke takhta Tuhan, Anda dapat membawanya tanpa kuatir terkena hukuman. Mungkin dengan membawanya ke dalam terang Tuhan, Anda dapat melihat bentuk ketakutan Anda yang sebenarnya – itu hanyalah rumput liar di malam yang gelap.

Ketakutan tidak akan membuat Anda merasa lebih baik selain melumpuhkan segala potensi Anda. Bangkit dan bawalah segala ketakutan Anda ke dalam terang Tuhan sehingga Anda dapat melihat dengan jelas bahwa ketakutan itu sebenarnya hanyalah hal sepele yang ‘terlihat’ menakutkan.

‘Rumput liar’ ketakutan dapat Anda halau dengan membawanya ke dalam terang Kristus. Saat itulah Anda tahu tidak ada yang perlu ditakutkan.

Ikuti Kami