Hidup Karena Mukijizat

Entrepreneurship / 2 February 2011

Kalangan Sendiri

Hidup Karena Mukijizat

herzon michael rijkers Official Writer
7978

“Mitra CBN! Perkenalkan nama saya Linlyna Taslim. Bagi keluarga kami, segala sesuatunya adalah mukjizat karena kami menyerahkan segala usaha dan kehidupan kami hanya dengan berlutut dan berdoa kepada Tuhan. Saat ini, saya dan suami dipercayakan oleh Tuhan sebidang tanah di daerah Cimareme, Cimahi sebagai lahan peternakan dan tempat mengelola yogurt alami,” begitu ujar Ibu Linlyna Taslim (LT) saat didatangi oleh Tim Mitra CBN dan Garis Depan (GD).

 

GD       :  Ibu, bisa ceritakan apa aktivitas yang sedang Ibu kerjakan saat ini?

LT         : “Saya dan suami dipercayakan Tuhan sebidang lahan peternakan, bisa dikatakan seperti kebun binatang mini yang terbuka untuk umum dan khususnya anak sekolah. Untuk keteraturan administrasi, dikenakan retribusi Rp 100,000,-/rombongan anak sekolah (jumlah tidak dibatasi), agar semua tamu tertib dan disiplin untuk waktu kunjungan dan tidak membatalkan kedatangan yang telah direncanakan. Jadi anak-anak usia Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar bisa mempelajari tentang ikan, kura-kura, ayam, burung, angsa, anjing, kambing, sapi dan rusa (sambil menunjukkan peternakannya seluas 1 hektar, red.). Tapi, bukan hanya anak seolah saja, siapa pun boleh singgah dan bersantai di tempat ini, mungkin untuk menikmati yogurt.”

 

GD       : Ibu, boleh ceritakan awal dari peternakan ini didirikan?

LT         : “Suami saya lulusan kuliah dari Jerman jurusan peternakan dan sangat mencintai binatang, kembali ke Indonesia dia tetap ingin mengurusi peternakan. Diawali dari kerinduan suami saya untuk mulai memelihara satu ekor sapi keturunan Belanda di garasi rumah kami (di Bandung Kota-Jalan Sudirman, red.), membawa keluarga kami bertemu dengan lahan ideal yang kami impikan sebagai sebuah peternakan. Dari 1 ekor sapi, kami memiliki 4 ekor sapi, tetapi karena pada tahun 1983 tidak diperbolehkan untuk beternak di dalam kota, kami harus pindah ke pinggiran kota, sehingga di tahun 1980 kami pindah ke Cimahi. Sapi yang Tuhan percayakan bertambah menjadi 8 ekor kemudian 50 ekor dan diikuti kelahiran bayi-bayi sapi yang 99% merupakan sapi betina.”

 

GD       : Apa kunci kesuksesan bagi keluarga Ibu?

LT         : “Mengandalkan Tuhan! Saya tidak sembarangan untuk membicarakan impian dan meminta pertimbangan orang lain, karena memang kita tidak bisa mengandalkan kekuatan manusia. Berbagilah dengan orang yang tepat! Karena orang lain bisa memberi masukan yang positif atau negatif. Tapi saya punya prinsip, jangan dengarkan kata orang, tapi tanya Tuhan! Kami selalu berdoa dan meminta rencana Tuhan tepat pada waktunya terjadi. Tanah dan rumah yang kami tempati saat ini, kami beli dengan dengan harga Rp 50 juta (tahun 1980, red.), setelah setahun sebelumnya kami tidak sanggup membelinya karena harga yang mahal sekali (Rp 150juta, red.). Itu Mukjizat! Jika Tuhan sudah berkehendak, tidak ada yang akan sanggup menahannya.” (GD)

 

Anda dapat memperoleh informasi lebih lanjut sehubungan informasi tentang Mitra CBN dan aktivitasnya dengan menghubungi 021.8990.5960 atau mengirimkan SMS 081.5965.5960.

 

 

Sumber : GD CBN - Des 2010
Halaman :
1

Ikuti Kami