Severity: Warning
Message: count(): Parameter must be an array or an object that implements Countable
Filename: controllers/article.php
Line Number: 89
Suryani (8 tahun), gadis kecil ini tinggal bersama ibunya di sebuah kamar kosan kecil yang pengap dan gelap. Ibunya adalah seorang single parents yang berjuang memenuhi kebutuhan mereka berdua dengan berjualan minuman keliling di komplek makam Kristen Kembang Kuning, Surabaya.
Namun sejak pandemi Covid-19 ini, pengunjung yang datang ke makam semakin sepi, sehingga memaksanya untuk banting setir menjadi buruh cuci. Penghasilan yang ia dapatkan sebagai buruh cuci pun tidak menentu, hanya sekitar 20.000-25.000 rupiah sehari.
Perjuangan berat ibu dan anak ini untuk bertahan hidup sungguh mengharukan, terlebih melihat sosok Suryani yang dalam kepolosannya sebagai anak-anak. Untuk membantu meringankan beban keluarga Suryani ini, fasilitator CBN memberikan paket sembako yang mereka sambut dengan rasa terima kasih.
Setelah kepergian suaminya 3 tahun silam, Mensiana Sene (45 tahun) harus berujuang menghidupi 3 oran
Tidak banyak pilihan yang bisa diambil Umbu Tay Maramba Hamu (62 tahun), seorang lansia yang bekerja
Setelah merantau dari Jawa Timur ke Pangkalan Bun, Salamun tidak kunjung mendapatkan pekerjaan
Apriyati, seorang janda beranak satu, benar-benar harus menyerah dimasa pandemi Covid-19 ini.
Demi meningkatkan taraf hidup, Noperianus memboyong istrinya, Ai Erna
Pekerjaan apapun dilakukan asal anaknya bisa makan. Itulah yang dilakukan seorang ibu muda
Oma Paulina merupakan seorang lansia berusia 81 tahun yang tinggal di Desa Baun, Amarasi, Kupang.
Sebagai kuli di ladang milik orang lain, pendapatan Barno tidaklah besar.