Severity: Warning
Message: count(): Parameter must be an array or an object that implements Countable
Filename: controllers/article.php
Line Number: 89
Tidak banyak pilihan yang bisa diambil Umbu Tay Maramba Hamu (62 tahun), seorang lansia yang bekerja sebagai petani kemiri. Ia memiliki perkebunan kemiri di tengah hutan yang jauh dari tempat tinggalnya. Biasanya, untuk memanen kemiri, ia harus tinggal di hutan selama 1 bulan. Setelah panen, kemiri dijual ke kota untuk dipasarkan ke luar pulau.
Namun, semua berubah semenjak 3 bulan belakang ini. Keadaan itu membuat perekonomiannya ikut tergoncang. Anaknya yang bekerja sebagai menjadi TKI di Malaysia pun sudah tidak mengirimkan uang sejak Maret lalu karena sama-sama mengalami kesulitan finansial.
Demi memenuhi kebutuhan pangan keluarga, Umbu Tay terpaksa mengkonsumi ubi beracun atau dikenal dengan nama ubi gadung. Meskipun beracun, ubi gadung bisa dikonsumsi dengan memerhatikan cara pengolahannya.
Umbu Tay bersyukur CBN memberikan bantuan kepada keluarganya. Ia berdoa agar CBN semakin diberkati dan pandemi ini segera berlalu.
Setelah kepergian suaminya 3 tahun silam, Mensiana Sene (45 tahun) harus berujuang menghidupi 3 oran
Tidak banyak pilihan yang bisa diambil Umbu Tay Maramba Hamu (62 tahun), seorang lansia yang bekerja
Setelah merantau dari Jawa Timur ke Pangkalan Bun, Salamun tidak kunjung mendapatkan pekerjaan
Apriyati, seorang janda beranak satu, benar-benar harus menyerah dimasa pandemi Covid-19 ini.
Demi meningkatkan taraf hidup, Noperianus memboyong istrinya, Ai Erna
Pekerjaan apapun dilakukan asal anaknya bisa makan. Itulah yang dilakukan seorang ibu muda
Oma Paulina merupakan seorang lansia berusia 81 tahun yang tinggal di Desa Baun, Amarasi, Kupang.
Sebagai kuli di ladang milik orang lain, pendapatan Barno tidaklah besar.