Severity: Warning
Message: count(): Parameter must be an array or an object that implements Countable
Filename: controllers/article.php
Line Number: 89
Demi meningkatkan taraf hidup, Noperianus memboyong istrinya, Ai Erna beserta kedua anaknya dari Bandung ke Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Mereka tiba di Sidikalang tanggal 17 Maret 2020. Rencananya sang istri akan mengajar PAUD dan Noperianus bekerja di sebuah perusahaan swasta.
Namun, baru beberapa hari tepatnya tanggal 23 Maret 2020, ada imbauan anak-anak belajar dari rumah karena pandemi Covid-19. Seketika hal tersebut membuyarkan rencana sang istri bekerja sebagai guru PAUD. Rencana Noperianus bekerja di sebuah perusahaan swasta pun pupus karena perusahaan tersebut memutuskan tidak menerima pegawai baru. Noperianus kemudian banting setir dengan kerja serabutan agar istri dan anak-anaknya bisa tetap makan.
Di tengah kesulitan yang dialami, Noperianus bersyukur adanya bantuan Love In Action dari CBN. Ia mengungkapkan bantuan tersebut merupakan jawaban doa yang ia panjatkan selama ini. “Terima Kasih Tuhan, kami bisa makan beberapa minggu kedepan,” ungkap Noperianus ketika menerima bantuan sambil meneteskan air mata.
Setelah kepergian suaminya 3 tahun silam, Mensiana Sene (45 tahun) harus berujuang menghidupi 3 oran
Tidak banyak pilihan yang bisa diambil Umbu Tay Maramba Hamu (62 tahun), seorang lansia yang bekerja
Setelah merantau dari Jawa Timur ke Pangkalan Bun, Salamun tidak kunjung mendapatkan pekerjaan
Apriyati, seorang janda beranak satu, benar-benar harus menyerah dimasa pandemi Covid-19 ini.
Demi meningkatkan taraf hidup, Noperianus memboyong istrinya, Ai Erna
Pekerjaan apapun dilakukan asal anaknya bisa makan. Itulah yang dilakukan seorang ibu muda
Oma Paulina merupakan seorang lansia berusia 81 tahun yang tinggal di Desa Baun, Amarasi, Kupang.
Sebagai kuli di ladang milik orang lain, pendapatan Barno tidaklah besar.