Dear Mikey, jika kamu membaca baik-baik tiap-tiap kitab Injil, kamu akan menemukan benang merah yang sama. Tentu saja penulisannya tidak sama persis, karena ditulis oleh orang yang berbeda dengan latar belakang yang berbeda. Contohnya Lukas, yang berprofesi seorang tabib atau dokter dimasa itu, tentu pemahaman, bahasa dan juga cara penulisannya berbeda dengan Matius seorang mantan pemungut cukai. Untuk itu sangat penting mempelajari Firman Tuhan dengan bimbingan Roh Kudus, kamu juga harus melihat konteks penulisan dan juga budaya saat tulisan itu dibuat sehingga bisa lebih mengerti. Semoga hal ini menjawab pertanyaanmu ya..

Hai Dwi, hal ini tergantung dengan kebijakan masing-masing gereja. Karena setiap gereja memiliki aturan yang berbeda.

Shalom Pak Gilbert, Kami doakan di dalam nama Tuhan Yesus Ibu Maria dijamah dan dipulihkan oleh Tuhan, semua gejala penyakit leukimia yang dialaminya kami taklukan dibawah kaki Tuhan Yesus. Kami percaya oleh bilur-bilur darah Tuhan Yesus Ibu Maria sembuh dan sehat. Didalam nama Tuhan Yesus kami telah berdoa. AMIN.

Hai Sifra, tentu yang pertama adalah dengan berdoa dan tetap menjaga kesehatian jemaat. Karena jika gereja bersatu dan sehati maka tantangan apapun akan bisa dilalui dengan pertolongan Tuhan Yesus Kristus.