Hai Ferdinand, Firman Tuhan bilang, "Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging." (Efesus 5:31), artinya baik suami dan isteri saat menikah sudah tidak terikat dengan orangtuanya, karena mereka menjadi sebuah keluarga baru. Kewajiban kalian adalah menghormati mereka dan membantu mereka sesuai dengan kesepakatan dan kemampuan kalian.

Dear Bapak Efendy, Pernikahan Kristen adalah sebuah Perjanjian antara kita dan Allah, tidak ada yang bisa memisahkan itu. saya pernah mengalami hal yang sama dan hampir 2 tahun jatuh bangun untuk mempertahankan pernikahan ini...saran Bapak banyak dengarkan khotbah tentang keluarga, perceraian, pernikahan dari Pdt Gilbert Lumoindong saya yakin akan banyak terberkati. dan membaca buku Kingdom Man dari Tony Evans dimana dijelaskan kita adalah Pria Kerajaan Allah dimana kita bertanggung jawab penuh terhadap "taman" kita untuk memelihara nya. dan "taman" itu adalah keluarga kita. semoga membantu dan ingat Allah kita Dasyat. Allah membenci Perceraian. bisa wa saya untuk sharing di 08113550895

Hai Maureen, kalau kamu mau teman curhat kamu bisa hubungi para konselor kami di kamu bisa hubungi Sahabat24 lewat SMS/WA di 0817 0300 5566 atau telp di 1-500-224 dan 0811 9914 240

Hai Difo, hal itu karena orang Kristen yang percaya pada Yesus Kristus yang sudah mati dan bangkit untuk menebus dosa-dosa manusia . Kebangkitan Yesus dipercaya jatuh pada hari Minggu, itu sebabnya orang Kristen menjadikannya sebagai hari peribadatan untuk merayakan kemenangan Yesus Kristus atas dosa dan maut. Kalau kamu mau tahu lebih lagi tentang hal ini, kamu bisa hubungi Sahabat24 lewat SMS/WA di 0817 0300 5566 atau telp di 1-500-224 dan 0811 9914 240

Hai Yesicca, memang hal itu tidak benar. Namun bersitegang dan marah pada suami juga tidak menyelesaikan masalah. Cobalah bicara dengannya secara baik-baik, mungkin ada alasan lain dibalik tindakannya itu, mungkin ada masalah yang membebaninya. Selain itu juga jangan lupa untuk mendoakan dia. Karena hanya Tuhan yang bisa mengubah kehidupan seseorang. Kalau kamu mau curhat lebih lagi, kamu bisa hubungi Sahabat24 di SMS/WA 0817 0300 5566, telp 1500224 atau 0811 9914 240, dan bisa juga lewat tombol livechat.

Hai Maria, pacaran adalah masa pengenalan supaya kamu tau seperti apa pribadinya, tingkah lakunya dan juga keluarganya. Jadi, kalau kamu merasa keberatan, sebaiknya disampaikan secara terbuka dengan dia. Kalau kamu tidak bisa menerima penjelasannya, dan kamu tidak bersedia melakukan itu, ya jangan lakukan. Apa yang menjadi ketakutan kamu ke depan, bisa jadi memang demikian, nah itu makanya harus dibicarakan saat pacaran ini. Karena pernikahan, bukan saja kamu menerima pasangan kamu saja, namun juga keluarganya, demikian juga sebaliknya. Jadi, bisakah kamu menerima keluarganya dan juga segala bebannya? Jika tidak, mungkin kamu bisa mempertimbangkan lagi hubungan kamu dengan pacar kamu itu. Kalau kamu mau curhat lebih lagi, kamu bisa hubungi Sahabat24 di telp : 1-500-224 atau 0811 9914 240, atau juga SMS: 0817 0300 5566, bisa juga lewat tombol Live Chat

Hai Maria, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa masa pacaran adalah masa dimana kamu dan pasanganmu saling mengenal. Menjawab pertanyaan mu diatas, bagi saya pacaran itu bukan untuk bersenang - senang ataupun hanya sekedar status bahwa saya sudah memiliki pacar, tetapi masa pacaran dapat digunakan untuk melatih tanggung jawab kita karena ketika kita serius dalam hal berpacaran, pastinya kita ada keinginan untuk menikah suatu hari nanti. Bertanggung jawab tidak didapatkan secara instan namun melalui proses demi proses. Dalam masa pacaran, setidaknya tanggung jawab juga harus mulai dipupuk dan dipraktekkan. Hal sepele, seperti mengeluarkan uang untuk makan ataupun sekedar untuk nonton bioskop. Tetapi bukan berarti Maria harus membebankan tanggung jawab itu semua ke pacarnya. Ada baiknya saling bergantian dalam hal pembiayaan itu lebih menjadikan pacaran yang baik. Apa yang menjadi ketakutan Maria di masa depan bisa saja terjadi, oleh karena itu, komunikasi sangat diperlukan dalam hal ini. Yang perlu Maria lakukan adalah komunikasikan masalah ini dengan pacar anda. Karena bagaimanapun pacaran yang baik dan sehat diawali dengan komunikasi yang bagus dan tidak memendam beban sendiri. Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk mengasihi sesama dengan tulus, tetapi tidak menjadikan itu sebuah beban bagi diri kita sendiri. Di lain sisi, bertanggung jawab merupakan cermin bahwa kita sudah dewasa secara rohani. Semoga kiranya penjelasan diatas dapat membantu sdri Maria. Terima kasih.