Monumen perang Vietnam di Mingus Park, Oregon, Amerika Serikat dikritik oleh kaum ateis. Mereka meminta agar lambang salib yang berada di monumen untuk penghormatan terhadap korban tewas Perang Vietnam tersebut dicabut.
Freedom From Religion Foundation (FFRF) mengirimkan surat kepada otoritas kota Oregon, yang menyatakan bahwa monumen tersebut melanggar Penetapan Klausul Konstitusi Amerika Serikat. “Para pengadu memberitahu kami mengenai sebuah salib putih yang terletak di taman dekat area bermain,” demikian kutipan isi surat. “Pengadu juga memberi tahu kami bahwa tampilan tersebut telah ada di taman selama beberapa dekade. Ada pula sejumlah usaha belakangan ini untuk menghilangkan salib itu.”
Menurut FFRF, salib Latin yang ditampilkan di monumen tersebut secara natural merupakan lambang kekristenan. “Kami tidak keberatan untuk memperingati para veteran. Yang menjadi keberatan kami adalah pesan yang mendukung kekristenan…”
Monumen dengan simbol kekristenan dianggap menyiratkan pesan bahwa pemerintah hanya peduli dengan kematian tentara Kristen—bukan tentara Yahudi atau non-Kristen atau non-beragama.
“Kami meminta Anda untuk menghilangkan salib dari taman sesegera mungkin, atau mengalihkan tampilan tersebut ke lokasi privat,” lanjut isi surat.
Apakah usaha menghilangkan lambang salib juga berkaitan juga dengan penghilangan unsur dan nilai kekristenan lainnya? Semoga tidak.
Baca juga artikel lainnya:
Di Washington, Tak Boleh Doa Kepada Yesus Kristus
Bukannya Alkitab, Direktur CIA Malah Pilih UUD Saat Ambil Sumpah
Finlandia Enggan Legalkan Pernikahan Jenis Kelamin Netral
Masyarakat Amerika Pilih Tuhan Atau Pemerintah?
Pegang Prinsip, Tukang Bunga Ogah Layani Nikah Pelanggannya
Pendeta Briscoe: 3 Isu Tantangan Bagi Gereja Modern
Nick Vujicic: Kita Saat Ini Hidup di Akhir Jaman
Ini Dia Jadwal Baru Kesaksian Iman di Solusi Life