Ayat Renungan: Amsal 16:20 - "Siapa memperhatikan firman akan mendapat kebaikan, dan berbahagialah orang yang percaya kepada TUHAN."
Mari kita menoleh sejenak ke perjalanan hidup kita sepanjang tahun ini. Apakah kita menikmatinya? Lebih jauh lagi, apakah kita benar-benar merasa bahagia?
Setiap orang mendambakan hati yang damai—bebas dari emosi negatif, nyaman, dan tenang dalam menghadapi berbagai situasi. Namun kenyataannya, tidak setiap hari dipenuhi dengan rasa bahagia. Tantangan hidup maupun keadaan yang berada di luar kendali kita seringkali membuat hari terasa berat. Kita memang tidak bisa mengatur apa yang terjadi di luar diri kita, tetapi kita memiliki kuasa penuh untuk menentukan bagaimana kita meresponsnya.
Di sinilah relevansi janji Tuhan dalam Amsal 16:20 menjadi begitu penting. Tuhan menjanjikan kebahagiaan atas kita. Kuncinya sederhana yaitu "percaya kepada TUHAN". Kalau kita menggali ayat ini lebih dalam, ada dua hal yang bisa kita pelajari untuk memperoleh kebahagiaan sejati dari Tuhan.
Pertama, “Siapa memperhatikan firman akan mendapat kebaikan.” Firman memberi kita hikmat, perspektif ilahi, dan cara pandang yang menolong kita memahami realitas hidup sambil menjaga kesehatan hati. Dengan merenungkan dan menerapkannya, kita sedang menabur kebaikan dalam kehidupan kita sendiri.
Kedua, dan ini adalah fondasinya, “berbahagialah orang yang percaya kepada TUHAN.” Kebahagiaan sejati tidak bergantung pada kondisi hidup, tetapi pada seberapa sungguh kita mengandalkan Tuhan. Apa pun yang terjadi hari ini—buruk, menjengkelkan, atau tidak sesuai harapan—kebahagiaan itu seharusnya tidak mudah hilang, sebab sumbernya bukan keadaan, melainkan janji dan pemeliharaan Tuhan atas hati kita.
Ada dua kata kerja yang digunakan di sana yaitu 'memperhatikan' dan 'percaya'. Artinya, kita perlu mengeluarkan tenaga dan usaha untuk melakukannya. Kenapa? Karena kita sedang berhadapan dengan si iblis - yang akan selalu berusaha untuk mencuri segala hal baik dalam hidup kita (Yohanes 10:10). Jadi, kita akan menemukan kebahagiaan yang tetap ada di setiap musim hidup ketika kita selalu berjalan dekat dengan Tuhan dan mengandalkan-Nya.
Momen Refleksi:
Apa hal yang paling sering membuat hati saya tidak bahagia sepanjang tahun ini? Apa hal yang perlu saya lakukan sejak saat ini untuk memelihara kebahagiaan saya setiap hari? Berikan beberapa langkah praktisnya.