Berdiri Teguh Menyatakan Kebenaran
Kalangan Sendiri

Berdiri Teguh Menyatakan Kebenaran

Lori Official Writer
      536

Ayat Renungan: 1 Raja-raja 18: 18 “Bukan aku yang mencelakakan Israel, melainkan engkau ini dan kaum keluargamu, sebab kamu telah meninggalkan perintah-perintah TUHAN dan engkau ini telah mengikuti para Baal.”

 

Ketika Nabi Elia muncul dalam kitab 1 Raja-raja 18, ia membawa pesan yang mengejutkan bagi Raja Ahab dan Ratu Izebel. Elia menubuatkan penghakiman Allah atas penyembahan berhala Israel melalui kekeringan panjang yang akan datang. Pada masa itu, tidak ada nabi yang berani menyampaikan berita buruk kepada Raja Ahab, sebab kedudukannya sangat kuat dan disegani. Namun, di tengah ratusan nabi Baal yang disembah Ahab, Elia tampil berbeda.

Nubuatan yang ia sampaikan membuat Ahab murka dan menuduh Elia sebagai pengacau Israel. Raja berkata, “Engkaukah itu, yang mencelakakan Israel?” (1 Raja-raja 18:17). Tetapi dengan tegas Elia menjawab, “Bukan aku yang mencelakakan Israel, melainkan engkau ini dan kaum keluargamu, sebab kamu telah meninggalkan perintah-perintah TUHAN dan engkau ini telah mengikuti para Baal.” (ayat 18).

Bayangkan jika kita berada di posisi Elia—seorang biasa yang tiba-tiba berhadapan dengan penguasa tertinggi negeri. Bukankah wajar jika kita merasa takut, gemetar, atau bahkan tidak sanggup berkata sepatah kata pun? Tetapi Elia berbeda. Ia berdiri teguh bukan dengan kekuatannya sendiri, melainkan dengan keberanian yang lahir dari iman. Ia datang sebagai utusan Allah, menyampaikan apa yang Tuhan ingin disampaikan, tanpa ditambah atau dikurangi.

Inilah wujud iman yang tidak tergoyahkan sekalipun berada dalam situasi penuh risiko. Tidak mudah berkata jujur di hadapan orang berkuasa, tetapi Elia melakukannya. Ia memilih menyembah Tuhan dan tidak mengikuti arus mayoritas. Sama seperti nabi Mikha yang kemarin kita pelajari, Elia adalah pribadi yang berani berbeda karena taat kepada Allah.

Dalam kehidupan kita, mungkin kita tidak berhadapan langsung dengan raja, tetapi kita bisa menghadapi “Ahab-Ahab” modern—orang-orang yang hidup jauh dari Tuhan, yang menolak kebenaran, bahkan mungkin menekan kita untuk kompromi. Justru di situlah panggilan kita diuji. Tuhan menempatkan kita agar dengan iman kita berani berdiri teguh, menyuarakan kebenaran, sekalipun itu tidak populer atau membawa risiko.

Ingatlah, keberanian sejati bukanlah tidak merasa takut, melainkan memilih taat pada Tuhan di tengah rasa takut. Seperti Elia, mari kita berkomitmen untuk selalu berani menyampaikan kebenaran, karena suara kebenaran dari seorang yang taat lebih kuat daripada ribuan suara yang mengikuti arus dunia.

 

Action Praktis:

Seberapa besar keberanian dan keyakinan yang dibutuhkan untuk menghadapi orang yang berkuasa seperti yang Elia lakukan terhadap Raja Ahab? Bagaimana kita memupuk keberanian semacam itu dalam hidup kita secara pribadi?

 

Hidup Anda berharga, dan Tuhan tidak pernah melepaskan tangan-Nya dari Anda. Hari ini adalah kesempatan baru untuk membuka hati dan membiarkan kasih-Nya memulihkan setiap luka. Jika Anda rindu didoakan, butuh teman berbagi dan membutuhkan bimbingan rohani, hubungi kami dengan klik banner di bawah.

Ikuti Kami