Pencuri Sepatu yang Bertobat
Kalangan Sendiri

Pencuri Sepatu yang Bertobat

Samuel Agus Santoso Contributor
      2642

EFESUS 4:28

“Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.”

 

Bacaan setahun : Mazmur 131; Yohanes 8; Yeremia 39, 52

Di Semarang, ada seorang yang dulunya pencuri sepatu tapi sekarang menjadi pendeta. Kok bisa? Ceritanya pemuda ini tidak punya pekerjaan. Untuk memenuhi kebutuhannya, dia berkeliling dari kampung ke kampung. Tujuannya untuk mencuri sepatu atau sandal yang masih bagus, kemudian dia jual ke tukang loak. Suatu saat dia melihat sebuah rumah yang didalamnya penuh dengan orang-orang yang sedang bernyanyi. Dia juga melihat ada begitu banyak sepatu dan sandal yang bagus. Wah sasaran empuk nih, pikirnya.

Di saat ia akan melakukan aksi mengambil sebuah sepatu, ada seseorang yang tiba-tiba datang dan menyapanya, lalu mengajaknya masuk. Agar tidak dicurigai sebagai pencuri, pemuda ini pun mengikuti ajakan tersebut. Ternyata orang itu adalah seorang pendeta. Di dalam rumah itu, dia pun mendapat salam dari orang-orang yang sedang mengadakan persekutuan rumah tangga.

Pemuda ini sebenarnya ingin keluar dari persekutuan itu. Namun ada sesuatu yang mendorongnya untuk terus mengikuti acara. Sampai tiba saatnya pendeta menyampaikan Firman Tuhan. Ayat saat itu diambil dari Efesus 4:28 “Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.”

Ketika pendeta membacakannya, tanpa sengaja tangannya menunjuk kepada pemuda pencuri sepatu tadi. Hal ini membuat dirinya merasa sangat terpukul dengan Firman Tuhan tersebut. Sehingga diakhir acara, dia mendatangi pendeta itu dan menceritakan siapa dirinya dan mengapa sampai di rumah itu. Si pendeta membimbingnya untuk bertobat dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Puji Tuhan pemuda pencuri sepatu ini sekarang menjadi pendeta di salah satu gereja di Semarang.

Sahabat, kehidupan tanpa Tuhan Yesus adalah kehidupan yang gelap dengan perasaan yang tumpul. Artinya dia tidak memiliki pengetahuan yang benar tentang dosa dan segala sesuatu yang dikerjakannya itu, dikuasai oleh hawa nafsu yang jahat.

Seperti pemuda pencuri sepatu di atas. Menurutnya, mencuri adalah pekerjaan yang tidak berdosa dan dia menghalalkan segala cara untuk melakukannya. Tetapi puji Tuhan karena kasih-Nya, dia rela mengorbankan dirinya bagi orang-orang berdosa dan yang percaya kepada-Nya akan diselamatkan sehingga menjadi ciptaan yang baru. Yang lama sudah berlalu sesungguhnya yang baru sudah datang. (2 Korintus 5:17)

Melalui kebenaran Firman Tuhan yang memerdekakan, pemuda pencuri sepatu tadi bertobat. Perubahan atau transformasi hidupnya membuktikan bahwa Roh Kudus secara radikal memimpin dirinya berjalan dalam kebenaran. Melalui kesaksian hidupnya, banyak orang diberkati. Bahkan dia juga melayani para narapidana dalam penjara agar mereka juga beroleh kasih karunia dari Allah Bapa. Haleluya!

Ikuti Kami