Kamu Tidak Sendirian Melewati Ujian, Bapa Selalu Bersamamu
Kalangan Sendiri

Kamu Tidak Sendirian Melewati Ujian, Bapa Selalu Bersamamu

Puji Astuti Official Writer
      6745

Yakobus 1:12

Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.

Bacaan Alkitab Setahun [kitab]Amsal27[/kitab] ; [kitab]Filip4[/kitab] ; [kitab]IITaw12-13[/kitab]

Saya sangat menghargai mereka yang menjalankan sekolah mengemudi dan mengajar orang lain mengemudi (Saya juga menghargai mobil dengan tulisan "Latihan" dengan memberi mereka ruang lebih banyak). Saya mengajar sendiri dua anak saya untuk mengemudi, dan ijinkan saya memberitahu kamu, itu adalah tantangan luar biasa bagi kesabaran saya, pengertian dan mengatur kemarahan saya. Pengemudi baru biasanya sering mengerem mendadak dan menginjak gas dengan keras, keluar dari garis, berbelok-belok karena terlalu tegang memegang setir, dan itu semua dilakukan di lapangan parkir gereja atau sekolah yang kosong. Mereka masih butuh waktu untuk berada benar-benar di jalan, tahan nafas dan jalan tol!

Ada waktunya dimana saya harus memegang setirnya atau "memperingatkan" mereka untuk menjaga hidup, tubuh dan juga cat mobil (tentunya dengan lembut dan penuh kasih). Tetapi saat kami berkendara berkeliling, saya mulai mengerti ada pelajaran juga bagi saya, yaitu tahu kapan harus bicara atau melakukan sesuatu. Satu-satunya cara untuk mereka benar-benar belajar mengemudi adalah jika mereka melakukannya tanpa intervensi dari saya secara terus menerus. 

Kesalahan akan terjadi dan pengendalian mobil akan kurang nyaman bagi saya dan penumpang lainnya, tetapi pembelajaran akan terjadi, dan itulah tujuannya. Mengerti hal tersebut mengerti lebih lagi tentang cara Allah bekerja dalam hidup kita, atau tidak, dalam beberapa kasus. 

Tanpa keraguan, sama seperti saya selalu duduk disamping anak-anak saya saat mereka belajar mengemudi, Tuhan juga selalu bersama dengan kita. Yesus, dalam Amanat Agungnya di Matius 28:20, menyimpulkannya dengan berkata seperti ini,

"Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Ibrani 13:5b menyatakan kebenaran serupa,

Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

Bapa kita akan selalu bersama kita dan memberikan pertolongan saat kita membutuhkan Dia. Tetapi, saya juga percaya ada waktunya dimana Dia tidak akan melakukan apa-apa dan tidak berkata apapun. Kalau tidak bagaimana kita bisa belajar? Bagaimana kita bisa bertumbuh? Itu sebabnya Yakobus 1:2-4 berkata,

Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.

Kita tidak punya uang untuk bayar tagihan. Kita benci dengan pekerjaan kita, atau lebih buruk, kita tidak punya pekerjaan. Hubungan kita dengan keluarga di rumah seperti medan pertempuran. Penganiayaan terjadi di berbagai tempat, dan iblis menyerang titik lemah kita sehingga kita tidak bisa berpikir benar dan hidup benar. Hal itu membuat hidup kita seperti terhuyung-huyung tanpa terkendali. Jika kita tidak tahu kebenaran, mungkin kita akan berkata bahwa Bapa sudah meninggalkan kita, tetapi kita tahu bahwa Dia sudah berjanji tidak akan pernah melakukan itu. Dia hanya tidak melakukan apa-apa dan tidak berbuat apa-apa agar kita bisa belajar dan bertumbuh. Tetapi dalam kondisi seperti itu kita harus menemukan sukacita seperti yang dituliskan Yakobus itu, karena pada akhirnya kita adalah orang-orang yang "tidak kekurangan apapun."

Hak cipta © 2013 John P. King. Digunakan Dengan Izin

Ikuti Kami