Penelitian Cara Bicara
Kalangan Sendiri

Penelitian Cara Bicara

Puji Astuti Official Writer
      4311

Amsal 18:21

Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 37; 1 Timotius 1; Yesaya 25-26

Dr. Deb Roy, seorang peneliti dan ilmuwan dalam bidang ilmu kognitif di Institut Teknologi Massachussetts, merekam tiga tahun pertama dari kehidupan anaknya untuk mempelajari bagaimana manusia mengembangkan kemampuan berbahasa. Ia dan istrinya memasang sejumlah alat rekam di sudut-sudut rumah mereka dan berhasil mengumpulkan lebih dari 200.000 jam rekaman audio dan video. Dengan mengumpulkan, meringkas dan menyunting rekaman tersebut, mereka dapat mendengar perkembangan cara bicara sang bayi dari mengucapkan bunyi seperti “gaga” hingga menjadi kata-kata seperti “air”.

Jika seseorang ingin mengadakan suatu proyek penelitian di rumah Anda, apakah Anda bersedia berperan serta jika Anda tahu bahwa setiap suku kata yang Anda ucapkan itu direkam dan dianalisa? Hasil apa yang akan terungkap dari penelitian tersebut? Amsal 18 mengemukakan beberapa cara bicara yang tidak pantas. Penulisnya mengutarakan bahwa orang bebal hanya peduli pada opininya sendiri daripada mencoba mengerti pendapat orang lain (ay.2). Apakah sikap ini menggambarkan diri kita? Apakah terkadang perkataan kita memicu pertengkaran (ay.7), atau kita berbicara semau hati dan “memberi jawab sebelum mendengar” (ay.13)?

Kita perlu meneliti cara bicara kita. Dengan pertolongan Allah kita dapat mengenali dan mengubah ucapan yang menjatuhkan menjadi kata-kata penguatan yang “baik untuk membangun, di mana perlu, supaya yang mendengarnya, beroleh kasih karunia” (Ef. 4:29). —JBS

Perkataan kita berpengaruh untuk membangun atau sebaliknya menjatuhkan sesama

Ikuti Kami