Pengharapan Itulah Jangkar Jiwa yang Kokoh
Kalangan Sendiri

Pengharapan Itulah Jangkar Jiwa yang Kokoh

Lori Official Writer
      100

Selamat pagi, shalom saudara. Kiranya kasih Tuhan mengaliri hati Anda dengan sukacita dan kedamaian. Mari melambat sejenak, tarik napas dalam, dan dengarkan apa yang Tuhan ingin sampaikan hari ini.

 

Ayat Renungan: Roma 15:13 - "Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berkelimpahan dalam pengharapan."

 

Belakangan ini kita tahu tantangan para pelaut dan nelayan - mereka sedang menantang ombak yang lebih besar dari biasanya karena kondisi cuaca yang berubah. Mereka membutuhkan satu alat penyangga yang kokoh agar perahu atau kapal mereka tidak goyang atau tenggelam: Jangkar.

Di dalam Ibrani 6:19 mengibaratkan "jangkar" atau dalam kata lain "sauh" sebagai sebuah pengharapan. Sama seperti para pelaut atau nelayan yang membutuhkan jangkar untuk menahan kapal dari gelombang ombak yang keras, kita juga membutuhkan pengharapan di saat-saat kritis dalam hidup kita.

Jika bisa dihitung, berapa kali Anda berada di titik yang begitu terdesak dan bahkan hanya menyisakan pilihan termudah yaitu menyerah? Kita bisa membaca ulang, bila perlu menghafal ayat Roma 15: 13 sebagai pengingat bahwa kita punya sumber pengharapan yang mampu membuat jangkar jiwa kita kembali kokoh.  

"Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan." (Roma 15: 13)

Dari ayat ini, Paulus memulai dengan kalimat "Semoga Allah sumber pengharapan...", dimana dia menyingkapkan sisi unik Allah dan menggarisbawahi peran-Nya sebagai sumber pengharapan. 

Pengharapan dari Tuhan adalah ibarat:

• Napas bantuan saat Anda merasa tidak sanggup lagi bernapas.

• Cahaya yang menembus saat kegelapan menyelimuti dan jalan tak terlihat.

• Jalan keluar saat semua pintu dunia tertutup.

Jadi, ketika kita belajar berharap kepada Tuhan, kita sedang menenun sebuah kekuatan yang tidak bergantung pada keadaan di luar, melainkan pada karakter Allah yang tidak pernah berubah dan setia. Dan pengharapan yang kita miliki adalah karya ajaib Roh Kudus yang membuat jiwa kita menjadi kokoh ketika kita memilih untuk menambatkan iman kepada Tuhan.

 

Momen Refleksi:

Renungkan satu pertanyaan ini dan bagikan kepada orang terdekat atau rekan Anda: Apa atau siapakah alasan di balik harapan yang kumiliki ketika dunia seakan runtuh di sekitarku?

Ikuti Kami