Bulan Kitab Suci Nasional 2025 Mengajak Gereja untuk Hidup yang Bermisi
Sumber: Canva.com

News / 4 September 2025

Kalangan Sendiri

Bulan Kitab Suci Nasional 2025 Mengajak Gereja untuk Hidup yang Bermisi

Aprita L Ekanaru Official Writer
959

Setiap bulan September, Gereja Katolik di Indonesia secara khusus merayakan Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN). Momen istimewa ini bukan sekadar tradisi tahunan, melainkan sebuah panggilan bagi seluruh umat untuk lebih dalam lagi mencintai, membaca, dan merenungkan Firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan utama dari peringatan BKSN adalah untuk mendorong umat agar lebih mencintai dan memahami Kitab Suci, menghidupkan semangat membaca dan merenungkan Sabda Tuhan, serta menyelenggarakan berbagai kegiatan yang mendukung hal tersebut. Kegiatan-kegiatan ini biasanya beragam, mulai dari lomba membaca Mazmur, kuis Alkitab, hingga praktik Lectio Divina (meditasi Kitab Suci) yang diselenggarakan di lingkungan, wilayah, maupun paroki. Tema untuk peringatan BKSN setiap tahunnya ditentukan oleh Lembaga Biblika Indonesia (LBI).

 

BACA JUGA:

10 Pelajaran dari Kitab Amsal Untuk Membantu Menjalani Kehidupan Sehari-hari [Part 1]

10 Pelajaran dari Kitab Amsal Untuk Membantu Menjalani Kehidupan Sehari-hari [Part 2]

 

Pada tahun 2025, Gereja mengusung tema yang sangat relevan dengan konteks kehidupan kita saat ini: “Umat Katolik yang Bermisi Menjadikan Allah Sumber Pembaruan Hidup”.

Tema ini mengajak kita untuk melihat Allah sebagai pusat dan sumber dari segala upaya pembaruan dalam hidup kita. Ini adalah seruan untuk menjadi pribadi-pribadi yang aktif bermisi, bukan hanya di lingkungan gereja, tetapi justru di tengah dunia dengan menjadikan Sabda Tuhan sebagai fondasi dan pedoman.

Tema besar ini kemudian dijabarkan lebih lanjut melalui empat subtema mingguan yang menjadi panduan untuk pendalaman. Setiap subtema mengajak kita merenungkan pembaruan dalam relasi yang berbeda, dengan merujuk langsung pada kitab para nabi:

Pembaruan Relasi dengan Diri Sendiri (Berdasarkan Zakharia 1:1–6)

Minggu pertama mengajak kita untuk melakukan introspeksi dan kembali kepada Tuhan. Sebelum membaharui relasi dengan lainnya, kita perlu berdamai dan membaharui cara pandang kita terhadap diri sendiri di hadapan Allah.

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA>>

Pembaruan Relasi dengan Sesama (Berdasarkan Zakharia 7:1–14)

Sabda Tuhan menantang kita untuk melihat sekeliling. Subtema ini mengajak kita merefleksikan apakah keadilan, kasih, dan belas kasihan masih menjadi pedoman dalam berinteraksi dengan sesama, khususnya mereka yang lemah dan terlupakan.

 

Pembaruan Relasi dalam Keluarga (Berdasarkan Maleakhi 2:10–16)

Keluarga sebagai gereja domestik mendapat perhatian khusus. Dalam dunia yang penuh tantangan, Sabda Tuhan menawarkan fondasi untuk membangun relasi yang setia, penuh kasih, dan kokoh dalam ikatan pernikahan dan keluarga.

 

Pembaruan Relasi dengan Allah (Berdasarkan Maleakhi 3:13–18)

Subtema penutup mengajak kita untuk kembali kepada sumber segala pembaruan, yaitu Allah sendiri. Ini adalah undangan untuk memperteguh komitmen dan kepercayaan kita kepada-Nya, meyakini bahwa Dia adalah sumber hidup dan pembaruan kita.

 

Seluruh rangkaian BKSN 2025 ini dirancang untuk memperkuat identitas kita sebagai umat Katolik yang bermisi. Misi itu dimulai dari pembaruan diri yang berlandaskan pada perjumpaan pribadi dengan Sabda Tuhan. Marilah kita menyambut undangan ini dengan hati yang terbuka. Dengan aktif mengikuti berbagai kegiatan BKSN di paroki, kita dapat bersama-sama menggali kekayaan Firman Tuhan dan mengalami pembaruan dalam segala aspek kehidupan, sehingga kita benar-benar menjadi terang dan garam di manapun kita berada.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami