Teladan Kerendahan Hati
Kalangan Sendiri

Teladan Kerendahan Hati

Lori Official Writer
      952

Shalom, apa kabar hari ini? Semoga Anda dalam keadaan baik dan penuh sukacita. Saat kita bersama belajar firman Tuhan hari ini, mari kita renungkan bagaimana hidup dalam kerendahan hati dapat menjadi warisan kekal bagi orang-orang di sekitar kita.

 

Ayat Renungan: Matius 20: 26-28“Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”

 

Pertanyaan: Apa teladan kerendahan hati yang sudah Anda wariskan kepada orang-orang di sekitar Anda?

Tahukah bahwa kita bukan hanya sekadar terang yang berfungsi menerangi sekitar, tetapi kita adalah lentera yang berfungsi untuk mengarahkan orang lain kepada Tuhan. Itu sebabnya kita bukan hanya sekadar bersinar, tetapi juga mentransformasi sinar tersebut ke dalam hidup orang lain. Bagaimana caranya? Hidup di dalam kerendahan hati.

Pernahkah Anda mengenal seseorang yang rendah hati dalam hidup Anda? Mengapa Anda menaruh dia di hati Anda sekalipun orangnya mungkin sudah tak lagi ada? Tentu saja karena dia mengajarkan kita nilai berharga yang membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik. Inilah yang kita namakan kuasa dari kerendahan hati.

Bagaimana kerendahan hati orang tersebut mengubah hidup Anda? Pengaruh inilah yang ditransformasi oleh Tuhan Yesus kepada orang-orang percaya sampai hari ini. Yesus bukan saja turun ke dunia dan meninggalkan tahta-Nya, tetapi Dia dengan rela melayani semua orang tanpa terkecuali (Matius 20:28) dan tidak menganggap kesetaraan dengan Allah sebagai milik yang harus dipertahankan (Filipi 2:5-7).

Siapapun kita dipanggil untuk menghidupi teladan kerendahan hati Kristus, tak peduli bagaimana hidup Anda dan apa yang sedang Anda kerjakan. Entah itu sebagai ibu rumah tangga, karyawan, pedagang, pengusaha bahkan pemimpin, mari memandang orang lain sama berharganya dengan kita. Jika Anda adalah ibu rumah tangga, berikan dukungan kepada tetangga yang membutuhkan. Layani bawahan sekalipun Anda adalah seorang pemimpin. Hargai orang-orang yang kurang beruntung di luar sana.

Percayalah bahwa ketika Anda melakukannya, itu ibarat benih iman yang sedang Anda tabur dalam hidup orang lain. Sehingga mereka menyaksikan Kristus yang rendah hati itu hidup melalui Anda.

Ikuti Kami