Menabur  Di Masa Kelaparan, Menuai Dalam Iman
Sumber: Jawaban.com

Kata Alkitab / 13 November 2024

Kalangan Sendiri

Menabur Di Masa Kelaparan, Menuai Dalam Iman

Puji Astuti Official Writer
5809

3. Menginspirasi Umat Tuhan untuk Mengandalkan-Nya   

Ketika Ishak berhasil menuai 100 kali lipat, hal ini bukan hanya menginspirasi orang lain yang melihatnya tetapi ia juga menjadi kesaksian yang hidup bahwa Tuhan bekerja melalui ketidakmungkinan.  

Memaknai Kisah Ishak Dalam Kehidupan Kita

Kisah Ishak menabur di musim kekeringan mengajarkan umat Kristen beberapa pelajaran penting: 

1. Taat dan Tetap Menabur di Masa Sulit   

Dalam kehidupan, kita sering dihadapkan pada "musim kelaparan/kekeringan" dalam berbagai bentuk, seperti masalah keuangan, konflik keluarga, atau tantangan kehidupan lainnya. Seperti Ishak, kita dipanggil untuk tetap setia dan taat kepada Tuhan, bahkan ketika keadaan tampak tidak mendukung. Menabur dalam masa sulit bisa berarti tetap memberikan waktu, tenaga, atau sumber daya untuk tujuan yang Tuhan inginkan, sekalipun kondisi kita serba terbatas.  

2. Percaya pada Penyertaan Tuhan, Bukan pada Keadaan   

Dalam kondisi yang tidak menentu, kita mudah tergoda untuk mengandalkan kekuatan sendiri atau melihat situasi sebagai penentu hasil. Namun, kisah Ishak mengajarkan kita bahwa penyertaan Tuhanlah yang menentukan hasil akhir yang akan kita terima, bukan keadaan. Kita dipanggil untuk hidup dengan iman, percaya bahwa Tuhan mampu memberi kelimpahan di tengah kesulitan. 

3. Memberi dengan Ketulusan 

Menabur seringkali membutuhkan pengorbanan, dan hasilnya mungkin tidak segera terlihat. Dalam 2 Korintus 9:6-8, kita diajarkan untuk memberi dengan ketulusan hati, karena Tuhan mencintai orang yang memberi dengan sukacita. Menabur dengan hati yang tulus dan penuh syukur akan memberikan hasil yang melimpah pada waktu yang ditetapkan Tuhan. 

4. Menjalani Hidup dengan Keyakinan Akan Janji Tuhan   

Hidup di dalam iman adalah dasar dari kehidupan Kristen. Kita tidak hanya melihat kepada kondisi saat ini, tetapi juga berpegang pada janji Tuhan yang kekal. Ketika kita berani menabur di masa yang sulit, kita menyatakan keyakinan kita pada janji Tuhan bahwa Dia Allah yang akan memelihara kita. 

Kisah Ishak menabur di musim kekeringan adalah bukti nyata bahwa Tuhan bekerja melalui iman dan ketaatan umat-Nya. Tuhan menepati janji-Nya kepada mereka yang berani melangkah dalam ketidakmungkinan, yang percaya bahwa di balik segala keterbatasan manusiawi, ada Allah yang mampu mengubah segalanya.  

Jika kisah Ishak dan langkah iman yang ia ambil untuk menabur di tengah kelaparan menginspirasi Anda, mari bersama kita melangkah dalam iman dengan mendukung pelayanan yang dilakukan oleh Yayasan CBN Indonesia.  

Kami berkomitmen menabur kebaikan kepada mereka yang membutuhkan, mulai dari memuridkan anak-anak dengan nilai-nilai Alkitab hingga membantu keluarga prasejahtera agar dapat menjalani hidup yang lebih berdaya. Anda dapat menjadi bagian Mitra CBN dengan berdonasi dengan KLIK DISINI. Bersama-sama, kita akan melihat penuaian yang berlimpah melalui kebaikan yang kita tabur bagi sesama. 

BACA JUGA : 

Apa yang Sudah Anda Tanam?

Kemana Kita Harus Menabur?

Berapa Banyak yang Perlu Kita Tabur?

Sumber : Jawaban.com | Puji Astuti
Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami