7 Masalah Umum yang Sering Terjadi dalam Pernikahan dan Cara Orang Kristen Mengatasinya
Sumber: canva.com/RyanKing999

Relationship / 6 November 2024

Kalangan Sendiri

7 Masalah Umum yang Sering Terjadi dalam Pernikahan dan Cara Orang Kristen Mengatasinya

Claudia Jessica Official Writer
1281

Pernikahan adalah perjalanan yang indah dan penuh warna. Terkadang diwarnai dengan suka, terkadang kita juga menjumpai duka. Setiap pasangan pasti akan menghadapi rintangan dalam membangun dan mempertahankan keharmonisan rumah tangga.

Meski demikian, jika kita berpegang teguh pada kebenaran Firman Tuhan dan kasih yang diajarkanNya, kita pasti bisa mengatasi setiap masalah yang datang dalam pernikahan.

Berikut ini, jawaban.com telah merangkum 7 masalah umum yang sering terjadi dalam pernikahan dan cara orang Kristen mengatasinya:

1. Komunikasi Kurang Lancar

Komunikasi adalah fondasi dari hubungan yang sehat. Namun, sering kali pasangan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan baik. Salah satu pasangan mungkin merasa tidak didengar, atau ada kesalahpahaman yang timbul karena pembicaraan tidak berjalan lancar.

Untuk mengatasi hal ini, Alkitab mengajarkan kita untuk berbicara dengan "kebenaran dalam kasih" (Efesus 4:15).

Keterbukaan dan kejujuran adalah kunci utama dalam membangun komunikasi yang sehat. Luangkan waktu untuk berbicara secara terbuka tentang perasaan dan kebutuhan masing-masing.

Ciptakan suasana di mana kedua belah pihak merasa nyaman untuk berbicara tanpa merasa dihakimi. Selain itu, berdoalah bersama sebagai pasangan untuk meminta hikmat Tuhan dalam memperbaiki komunikasi.

2. Pembagian Tugas

Perbedaan harapan mengenai pembagian tugas dalam rumah tangga sering menjadi masalah yang ditemui dalam pernikahan.

Baik itu pekerjaan kantor, pekerjaan rumah, atau pengasuhan anak, jika salah satu pasangan merasa terbebani atau merasa tidak dihargai, dapat menimbulkan konflik.

Solusi yang baik untuk masalah ini adalah menerapkan prinsip kerjasama, yang sangat ditekankan dalam hubungan suami-istri Kristen. Paulus dalam Efesus 5:31 menyatakan bahwa suami dan istri adalah "satu tubuh," yang berarti mereka saling mendukung dan melengkapi.

Diskusikan pembagian tugas dengan adil sesuai kemampuan masing-masing. Melakukan beberapa tugas rumah tangga bersama-sama, seperti memasak atau membersihkan rumah, dapat meringankan beban sekaligus mempererat ikatan emosional.

3. Masalah Keuangan

Masalah keuangan sering kali menjadi sumber konflik utama dalam pernikahan. Perbedaan cara pandang dalam mengelola uang atau bahkan masalah utang bisa menyebabkan masalah yang serius.

Ketika salah satu pasangan merasa khawatir atau tertekan secara finansial, hal ini bisa memengaruhi suasana di rumah.

Untuk menghadapi masalah ini, kita bisa menerapkan prinsip bijaksana dalam Amsal 21:5 yang mengatakan bahwa "rencana orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan."

Dengan membuat anggaran keluarga yang transparan dan berkomitmen untuk mengelola keuangan secara bijaksana adalah langkah yang bisa dilakukan untuk menghindari masalah dalam pernikahan.

Diskusikan tujuan finansial jangka pendek dan panjang, dan libatkan kedua belah pihak dalam setiap keputusan. Jangan lupa untuk berdoa bersama, memohon berkat Tuhan atas pengelolaan keuangan keluarga.

4. Kurangnya Keintiman

Keintiman dalam pernikahan mencakup lebih dari sekadar hubungan fisik. Keintiman mencakup waktu berkualitas bersama, berbagi perasaan, dan dukungan emosional satu sama lain.

Sayangnya, kesibukan hidup sehari-hari sering membuat pasangan lupa untuk menjaga kedekatan ini. Untuk mengembalikan keintiman, jagalah perasaan dan cinta mula-mula untuk pasangan.

Luangkan waktu untuk kencan rutin atau aktivitas yang bisa dinikmati berdua. Berdoa bersama dan bangun hubungan yang mendalam, tidak hanya secara fisik tapi juga emosional.

Jangan biarkan rutinitas harian mengurangi kedekatan dan kebahagiaan Anda sebagai pasangan.

 

Halaman berikutnya →

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami