Pemilihan umum (Pemilu) adalah salah satu pilar demokrasi yang memberikan kesempatan kepada setiap warga negara untuk menentukan para pemimpin yang akan memimpin negara. Namun, tidak semua warga negara menggunakan hak pilihnya dengan baik. Ada sebagian yang memilih untuk tidak datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) atau golput.
Golput adalah istilah untuk mereka yang tidak menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan umum. Faktornya pun beragam, mulai dari apatisme politik, kurangnya sosialisasi, hingga mementingkan kebutuhan ekonomi.
Golput bisa berdampak negatif pada proses demokrasi dan pemerintahan, seperti menurunkan legitimasi dan kredibilitas pemerintah yang terpilih, mengurangi kepedulian dan partisipasi politik masyarakat, meningkatkan potensi kecurangan dan oligarki politik, dan mengurangi akuntabilitas dan tanggung jawab para pemimpin.
BACA JUGA: Pesan PGI untuk Seluruh Umat Kristen di Indonesia Tentang Pemilu 2024
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah golput di Indonesia pada Pemilu 2019 adalah sekitar 34,75 juta orang atau 18,02% dari daftar pemilih tetap (DPT). Angka ini menurun dibandingkan dengan Pemilu 2014, yang mencapai 58,61 juta orang atau 30,22%.
Lembaga survei Indonesia (LSI) Denny JA juga mengatakan bahwa golput pada Pemilu 2019 adalah yang paling rendah sejak Pemilu 2004.
Provinsi yang memiliki jumlah golput tertinggi adalah Jawa Barat, dengan sekitar 5,8 juta orang atau 17,43% dari total pemilih di provinsi tersebut. Sedangkan, warga Indonesia di luar negeri yang tidak menggunakan hak pilihnya sebanyak 1,14 juta orang atau 57,46%.
Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap warga negara untuk menggunakan hak pilihnya dengan bijak dan memilih para pemimpin yang kompeten dan berintegritas. Dengan demikian, kita dapat berkontribusi dalam pembangunan dan perubahan yang lebih baik.
BACA JUGA: Ahok: Meski Tidak Suka, Tetap Jangan Golput!
Berikut ini adalah beberapa tips untuk menggunakan hak pilih Anda dengan bijak:
Dengan menggunakan hak pilih Anda dengan bijak, Anda telah berpartisipasi dalam menentukan nasib bangsa dan negara.
BACA JUGA: Inilah 10 Alasan Mengapa Orang Kristen Harus Memilih dan Tidak Golput Pada Pemilu 2024
“Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah. Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.” (Roma 13:1-2 TB)
Ayat ini mengajarkan kita bahwa memilih para pemimpin yang ditetapkan oleh Allah adalah bagian dari ketaatan terhadap Tuhan. Allah telah mendirikan pemerintah sebagai lembaga yang bertugas untuk menjaga ketertiban, keadilan, dan kebaikan di masyarakat.
Karena itu sebagai orang Kristen, kita harus menghormati dan menaati pemerintah, kecuali jika pemerintah menuntut sesuatu yang bertentangan dengan Firman Allah. Dengan demikian, orang Kristen menunjukkan rasa syukur dan tanggung jawab atas hak pilih yang diberikan oleh Allah.
Mari bagikan artikel ini dan ajak lebih banyak orang untuk menggunakan hak suaranya dan tidak golput di pemilu 2024 yang berlangsung Rabu, 14 Februari 2024!
Sumber : jawaban.com