Siapa yang Harus Didahulukan Dalam Pernikahan? Anak atau Pasangan...
Sumber: canva.com

Parenting / 29 October 2023

Kalangan Sendiri

Siapa yang Harus Didahulukan Dalam Pernikahan? Anak atau Pasangan...

Claudia Jessica Official Writer
2423

Siapa yang Anda dahulukan dalam keluarga Anda? Anak-anak atau pasangan Anda?

Tahukah Anda bahwa memprioritaskan pasangan kita sebelum anak-anak adalah unsur penting dalam pernikahan yang bahagia?

Para ibu seringkali mengutamakan anak-anak mereka lebih dulu daripada pasangannya, dan hal ini lambat laun akan membebani pernikahan Anda. Mengutamakan pasangan Anda, bukan berarti Anda tidak bisa memenuhi kebutuhan anak Anda.

Tentu ada masa-masa tertentu dimana anak Anda menjadi prioritas utama dan menyita sebagian besar, bahkan seluruh waktu Anda. Misalnya, saat anak-anak masih bayi, mereka masih membutuhkan banyak waktu, tenaga, dan perhatian Anda. Ketika anak-anak sakit, mereka juga menjadi prioritas Anda. Namun, bukan berarti anak menjadi satu-satunya yang Anda utamakan.

 

BACA JUGA: Bawa Sukacita ke dalam Pernikahanmu Dengan Efesus 5

 

Lantas, haruskah pasangan yang menjadi prioritas pertama Anda?

Ini adalah pertanyaan jebakan. Baik anak maupun pasangan tidak boleh menjadi prioritas utama Anda, prioritas utama Anda yang seharusnya adalah Tuhan.

“Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.” (Matius 10:37)

Lewat ayat ini, Alkitab mengingatkan kita bahwa pribadi yang harus menguasai hati, jiwa, dan pikiran kita adalah Tuhan. Tuhan harus menjadi prioritas utama kita. Ketika kita mengutamakan Dia dalam kehidupan ini, percayalah bahwa segala hal akan berjalan dengan baik.

Kemudian, pasangan harus menjadi yang nomor dua setelah Tuhan. Mengapa demikian?

Mengutamakan pasangan bukan berarti Anda lebih mencintai suami atau istri Anda. Cinta terhadap pasangan dan cinta terhadap anak anak itu berbeda. Anda memiliki cukup ruang di hati Anda untuk mencintai pasangan dan anak-anak Anda. Terlebih lagi cinta terhadap pasangan lebih dari sekedar perasaan semata, namun seseorang yang Anda pilih untuk mendampingi hidup Anda selamanya.

Menempatkan pasangan lebih dulu daripada anak-anak bukan berarti Anda harus menghabiskan waktu lebih banyak bersama pasangan dan lebih sedikit bersama anak. Anda bisa memprioritaskan pernikahan Anda sementara sebagian besar waktu Anda habiskan untuk mengurus anak-anak.

 

BACA JUGA: 15 Cara Memprioritaskan Pasangan dalam Pernikahan

 

Terakhir, mengutamakan pasangan bukan berarti Anda mengabaikan anak-anak dan membiarkan anak tumbuh dengan asal-asalan tanpa pengawasan dan bimbingan. Anda dilarang keras untuk mengikuti atau membela pasangan jika mereka melakukan kesalahan terhadap anak, apalagi membiarkan pasangan Anda melakukan kekerasan dalam bentuk apapun.

Mari kita lihat apa saja manfaat yang bisa Anda rasakan jika mendahulukan pasangan dalam keluarga Anda:

> Mendidik anak Anda

Memberi prioritas pada pasangan Anda adalah cara memberikan teladan yang positif tentang pernikahan yang sehat kepada anak-anak Anda. Hal ini menekankan bahwa memiliki anak tidak akan merusak hubungan pernikahan, melainkan dapat memperkuatnya. Konsep ini sesuai dengan prinsip Alkitab tentang "satu daging" dan mengilustrasikan konsep memberikan diri untuk kepentingan orang lain. Selain itu, hal ini juga membantu memastikan bahwa anak-anak Anda memahami bahwa mereka bukanlah pusat dari segalanya. Tidak ada yang menginginkan anak-anak yang menjadi pusat perhatian yang berlebihan.

> Menciptakan pernikahan yang bahagia

Sekalipun pernikahan yang bahagia seharusnya bukan menjadi tujuan utama dalam pernikahan, dengan memprioritaskan pasangan akan memupuk kebahagiaan dalam kehidupan Anda. Suatu hari anak-anak akan pergi meninggalkan Anda, tetapi pasangan Anda harus tetap bersama Anda sampai maut memisahkan.

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA →

> Pernikahan berlangsung seumur hidup

Waktu yang Anda investasikan untuk membangun pernikahan akan memberikan manfaat yang berkelanjutan, bahkan setelah anak-anak beranjak dewasa dan meninggalkan rumah. Pernikahan yang langgeng bukanlah hasil dari menunggu anak-anak meninggalkan rumah, melainkan tujuan sejak awal pernikahan itu terjadi.

> Memuliakan Tuhan

Seperti yang dinyatakan oleh Francis Chan dalam bukunya “You and Me Forever”, “Tuhan menciptakan pernikahan untuk menjadi gambaran yang menggantikan Kristus ke dalam dunia.”

Ia juga menyebutkan bahwa dalam pernikahan, terdapat lebih banyak hal daripada sekadar hubungan suami-istri. Ada Injil yang harus pertaruhkan. Setiap kesempatan yang kita miliki untuk memberikan diri kita demi orang lain adalah peluang untuk menghormati dan memuliakan Tuhan, dan pernikahan adalah momen yang sangat baik untuk melakukannya.

 

BACA JUGA: Kelebihan Pasangan Bisa Jadi Berlebihan, Begini Kata Raguel Lewi

 

Apa Yang Alkitab Katakan?

Dasar dari konsep bahwa kita harus mengutamakan pasangan kita dapat ditemukan dalam Alkitab. Ketika kita memutuskan untuk menikah, kita menjadi satu dan meninggalkan orangtua kita dan bersatu dengan pasangan kita (Efesus 5:31).

Sumber : afaithfulstep.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami