Satu DNA, PGI dan PSI Miliki Visi yang Sama untuk Lawan Gerakan Intoleransi dan Korupsi
Sumber: pgi.or.id

News / 6 October 2023

Kalangan Sendiri

Satu DNA, PGI dan PSI Miliki Visi yang Sama untuk Lawan Gerakan Intoleransi dan Korupsi

Claudia Jessica Official Writer
1212

Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) telah menegaskan komitmen mereka dalam memerangi intoleransi dan korupsi, dua isu yang sering kali menghantui masyarakat Indonesia. Kesamaan visi ini menjadi pusat pembicaraan dalam pertemuan antara Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, dengan MPH-PGI di Grha Oikoumene, Jakarta, pada Selasa (3/10/2023).

Kaesang, yang didampingi oleh Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, dan Sekjen PSI, Raja Juli Antoni, menjelaskan bahwa kunjungannya ke PGI bertujuan untuk meminta nasihat tentang bagaimana mencegah intoleransi dan korupsi. Dia menekankan bahwa fokus PSI adalah melawan intoleransi yang masih ada di beberapa daerah di Indonesia dan memerangi korupsi. Selama empat tahun terakhir, anggota PSI telah berkomitmen untuk memerangi kedua masalah ini.

 

BACA JUGA: Setelah Perda Injil dan Syariah, Grace Natalie Tegaskan PSI Tolak Praktik Poligami!

 

“Fokus kami adalah bagaimana intoleransi yang masih terjadi di sejumlah daerah di Indonesia ini, bisa kita mencegahnya, juga persoalan korupsi. Dan kami bersyukur sejak 4 tahun berjalan, anggota kami selalu memegang teguh untuk melawan intoleransi dan mencegah korupsi. Saya berharap ini bisa terus dilakukan, tentunya dengan melibatkan seluruh lembaga,” ungkap Ketua Umum PSI ini.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum PGI, Pdt. Gomar Gultom, mengakui bahwa baik PSI maupun PGI memiliki kesamaan DNA, yaitu melawan gerakan intoleransi dan korupsi. Salah satu upaya yang dilakukan oleh PGI adalah mengkampanyekan agar gereja tidak menyodorkan proposal kepada calon legislatif (caleg).

Menurut Pdt. Gomar Gultom, PGI mendorong agar gereja tidak meminta sumbangan kepada caleg atau tim sukses mereka untuk mengurangi ongkos politik yang tinggi. Sebaliknya, PGI mengajak gereja untuk mengumpulkan persembahan bagi caleg yang dianggap pantas untuk didukung. Langkah ini dianggap sebagai salah satu cara untuk mengurangi praktik korupsi.

 

BACA JUGA: Ketua Umum PGI Ingatkan Umat Kristen untuk Memilih Pemimpin dan Caleg dengan Bijak

 

Dalam konteks ini, Pdt. Gomar Gultom menyatakan dukungan penuh PGI terhadap semua upaya untuk mendorong demokratisasi dan gerakan politik di Indonesia yang bertujuan membangun negara yang lebih toleran dan bebas dari korupsi.

“Dari platformnya yang sama, kita berharap di bawah kepemimpinan Mas Kaesang dunia perpolitikan kita berbenah diri untuk lebih setia kepada Pancasila, tetapi juga tetap dalam suasana anak-anak muda, gembira, santai dan santuy,” katanya.

Kaesang mengapresiasi kampanye yang dilakukan PGI dan menyoroti pentingnya komitmen untuk tidak meminta sumbangan besar kepada caleg atau calon presiden (capres), sehingga biaya kampanye dapat ditekan. Kaesang juga menyambut baik kerjasama dengan PGI dalam upaya melawan intoleransi dan korupsi.

“Betul apa yang disampaikan Pak Pdt. Gomar supaya tidak meminta sumbangan dari para caleg maupun capres, karena nanti caleg dan capres tersebut biaya kampanyenya membengkak, nanti minta balik modal setelah jadi pejabat. Kalau kami dari PSI senang karena biaya kampanyenya kecil,” timpalnya sambil tersenyum.

 

BACA JUGA: Demi Memperkuat Kerjasama, MPH-PGI Lakukan Kunjungan ke KWI

 

Para pemimpin gereja yang hadir dalam pertemuan ini menyampaikan harapan mereka kepada PSI untuk tetap berfokus dan semakin kuat dalam memerangi intoleransi dan korupsi. Kedua isu ini dianggap sebagai persoalan klasik di Indonesia yang membutuhkan perhatian serius.

“Intoleransi dan korupsi adalah persoalan klasik di negara ini. Maka kata kuncinya adalah bagaimana kader PSI berkomitmen untuk tidak terlibat dalam kedua persoalan itu. Ini sangat penting sehingga kehadiran PSI membawa aura solidaritas dan angin segar di tengah bangsa ini,” ujar Pdt. Benny Halim, Ketua Umum PGIW Banten.

Pertemuan ini diakhiri dengan ucapan terima kasih dari Sekjen PSI, Raja Juli Antoni, atas semua masukan yang diberikan. Masukan-masukan ini akan dirumuskan sebagai agenda politik PSI, sehingga partai ini dapat terus memberikan kontribusi positif dalam memerangi intoleransi dan korupsi serta menjadi bagian penting dalam perubahan positif di Indonesia.

 

BACA JUGA: Buku Katekisasi Pranikah Diluncurkan PGI Harap Bisa Jadi Program Resmi Gereja

Sumber : PGI
Halaman :
1

Ikuti Kami