Bukti Kasih Terbesar
Kalangan Sendiri

Bukti Kasih Terbesar

Lori Official Writer
      1923

Ayat Renungan: 

Yohanes 15: 13, “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.”

Yohanes 3: 16, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

 

Kitab Mazmur menyampaikan kepada kita bagaimana Daud setiap pagi memberikan persembahan kepada Tuhan dan dia dengan setia menanti-nantikan Tuhan. 

Cara Daud berkomunikasi dengan Tuhan adalah dengan memberikan apa yang ada pada dia. Bahkan dia rela mempersembahkan lembu jantan yang terbaik jika itu benar-benar bisa menyenangkan hati Tuhan (1 Tawarikh 29). Daud menunjukkan kepada kita betapa mahalnya harga dari sebuah hubungan. Sehingga apapun yang harus dibayar sebagai bukti kasih akan rela diberikan.

Saya suka dengan satu kutipan yang disampaikan oleh Kris Vallotton. Dia berkata, “Kamu bisa berkorban tanpa mencintai. Tapi kamu tidak bisa mencintai dan tidak berkorban.” Jadi kasih sangat identik dengan berkorban. Inilah yang dilakukan Tuhan bagi kita, umat manusia. Seperti yang disampaikan dalam Yohanes 3: 16, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Allah rela mengorbankan anak-Nya yang tunggal sebagai bukti kasih-Nya kepada kita.

Bagaimana dengan kita? Di dalam kehidupan ini, kita dikelilingi oleh keluarga, tetangga dan komunitas. Ada banyak dari mereka adalah orang-orang yang spesial dan berharga. Apakah kita mau mengorbankan hal yang paling berharga demi mereka? Yohanes 15: 13, berkata “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.” Dengan memberi sesuatu yang berharga dari kita untuk orang di sekitar kita, menjadi bukti kasih yang ada di dalam diri kita bagi mereka. 

Apa hal paling berharga yang kita miliki untuk bisa kita persembahkan untuk Tuhan? Bagi saya waktu adalah hal yang sangat berharga untuk bisa saya persembahkan untuk Tuhan. Karena itu setiap pagi saya selalu memberikan waktu teduh bersama Tuhan dan mendengar isi hati-Nya. Saya berkorban untuk mengabaikan ponsel dan membaca status sosial media orang lain. Saya mau duduk dan mendengar Tuhan berbicara untuk hidup saya.

Hari ini, mari tanyakan diri kita sendiri. Apa yang mahal dan berharga bagi hidup kita? Jika kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, apakah kita mau mengorbankan hal yang paling berharga dari hidup kita untuk Tuhan? Atau apakah kita mau berkorban bagi orang-orang di sekitar kita? Mari berproses menjadi pribadi yang mengasihi Tuhan dan sesama kita.

 

Action: Di area mana dari hidupmu yang membuatmu apatis terhadap Tuhan dan sesama? Bagikan persoalan yang kamu sedang hadapi kepada tim Layanan Konseling kami dengan menghubungi kami di nomor 0811 9914 240 atau Whatsapp 0822 1500 2424 (24 jam setiap hari) 

Ayat Hafalan: Markus 8:35, “Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.”

 

Hak cipta @Maria Kaesmetan

Ikuti Kami