7 Pahlawan Nasional yang Beragama Kristen, Kenal dengan Nama-nama Mereka?
Sumber: tirto.id

News / 17 August 2023

Kalangan Sendiri

7 Pahlawan Nasional yang Beragama Kristen, Kenal dengan Nama-nama Mereka?

Claudia Jessica Official Writer
5256

Jamin Ginting berkontribusi dalam Operasi Bukit Barisan pada 1958, yang menghadapi pemberontakan Nainggolan di Medan. Dalam perjuangannya, ia membawa pasukan lawan mundur ke Tapanuli. Ia juga menjadi Wakil Sekretaris Jenderal Front Nasional dan Duta Besar Indonesia untuk Kanada.

Jamin Ginting meninggal pada 23 Oktober 1974 di Kanada. Selama hidupnya, ia menulis buku “Bukit Kadir” yang menceritakan perjuangannya di daerah Karo dan Aceh melawan Belanda. Kisahnya dan istri, Likas Tarigan, diangkat menjadi film “3 Nafas Likas” pada 2014. Jalan di Medan dinamai Jamin Ginting sebagai penghormatan pada perjuangannya.

4. Pattimura

Thomas Matulessy Pattimura, Kapitan Pattimura, berasal dari Maluku. Pada 1810, Inggris menguasai Maluku dan ia dilatih menjadi militer dengan pangkat sersan mayor. Ia memimpin perlawanan rakyat melawan Belanda dalam Perang Pattimura karena menolak pemulihan kekuasaan Belanda.

Alasannya meliputi dukungan terhadap guru-guru agama Kristen pribumi dan keprihatinan terhadap peralihan mata uang kertas yang merugikan orang Maluku. Ia juga merasa khawatir dengan rencana mengganti uang kertas yang dapat menyebabkan penduduk Maluku dan gereja kesulitan memberikan bantuan kepada yang membutuhkan, karena hanya uang logam yang dianggap sah.

Meski berjuang dengan gigih, ia tertangkap akibat pengkhianatan rekan-rekan sendiri dan dihukum mati oleh Belanda pada 16 Desember 1817.

5. D.I Panjaitan

D.I. Panjaitan, seorang pahlawan beragama Kristen dari Sumatera Utara, lahir pada 19 Juni 1925. Ia adalah Mayor Jenderal TNI yang memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pada masa pendudukan Jepang, ia bergabung dengan militer dan dilatih di Pekanbaru, Riau.

Setelah Indonesia merdeka, Panjaitan dan rekan-rekan muda membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR), yang kemudian menjadi TNI. Ia ditugaskan sebagai komandan batalyon dan berperan dalam Pertempuran Ambarawa melawan Belanda. Dalam berbagai jabatan militernya, ia menunjukkan keberanian dan ketekunan.

Panjaitan juga mengemban peran dalam membongkar rahasia pengiriman senjata dari Republik Rakyat Tiongkok untuk PKI. Selain itu, ia berhasil mendeteksi persiapan pemberontakan yang disusun oleh Gerakan 30 September (G30S) yang berujung pada peristiwa G-30/S PKI.

Namun, pada awal Oktober 1965, saat PKI menculiknya, Panjaitan menjadi korban pembunuhan yang direncanakan. Ia ditembak mati sambil berdoa di rumahnya oleh anggota G30S. Kepahlawanan dan kontribusinya dalam mengungkapkan rahasia teroris serta dalam perlawanan melawan penjajah membuatnya dianugerahi gelar Pahlawan Revolusi.

Nama D.I. Panjaitan diabadikan melalui jalan dan monumen yang dibangun untuk mengenang jasanya. Ia adalah salah satu contoh pahlawan Kristen Indonesia yang telah mengorbankan nyawanya demi kemerdekaan dan persatuan bangsa.

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA →

Sumber : jawaban.com
Halaman :
123Tampilkan Semua

Ikuti Kami