Pada tanggal 19 Juli 2023, Plt Bupati Muara Enim, Ahmad Usmarwi Kaffah, secara resmi meresmikan Gereja Katolik Santo Yosep Tanjung Enim. Hal ini merupakan langkah mendukung keragaman dan harmoni antara berbagai umat beragama di Indonesia, khususnya di wilayah Muara Enim.
Dalam acara tersebut, tampak hadir Kapolda Sumsel, Irjen Pol Albertus Rahmad Wibowo, Uskup Aloysius Sudarso dari Keuskupan Agung Palembang, Uskup Yohanes Harun Yuwono dari Keuskupan Agung Tanjung Karang, serta anggota DPR RI dari Komisi VIII, Esti Wijayanti. Turut hadir pula Ketua DPRD Kabupaten Muara Enim, Liono Basuki BSc.
Beberapa orang yang hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Direktur Operasi dan Produksi PTBA, yaitu Suhedi, GM PTE PTBA, Venpri Sagara, serta unsur Forkopimda Muara Enim.
Pada acara peresmian Gereja Katolik Santo Yosep di Tanjung Enim, berbagai kesenian menarik ditampilkan, termasuk paduan suara, marawis, dan tarian dari daerah Nias.
BACA JUGA: Akhirnya! Gereja Katolik Stasi Hati Kudus Yesus Koya Barat Diresmikan Juga
Dalam sambutannya, Ketua Pembangunan Gereja Katolik Santo Yosep Tanjung Enim, Fx Sigit Heri Basuki, menyampaikan bahwa sejarah gereja Katolik ini dimulai pada tahun 1928 oleh tokoh-tokoh Katolik yang bekerja sebagai pekerja tambang di Tanjung Enim.
Pada tahun 1993, gereja ini mengalami renovasi pertama kali sehingga kini dapat menampung sekitar 200 umat. Seiring berjalannya waktu, kapasitas gereja dan kondisi fisik bangunannya memerlukan perbaikan, sehingga pada tahun 2020, kami memulai tahap kedua renovasi dan pembangunan gereja.
Dijelaskan bahwa dalam pembangunan gereja ini, desainnya menggabungkan unsur kearifan lokal dengan memasukkan motif batik Kujur yang telah menjadi ikon dari Tanjung Enim.
Gereja ini memiliki dua lantai dengan total luas bangunan mencapai 600 m2. Selain itu, juga terdapat bangunan pendukung seperti kapel atau ruang doa harian, ruang serbaguna, tempat tinggal pastor, ruang dewan paroki, perpustakaan, dan area layanan dengan luas total 600 meter persegi, sehingga keseluruhan luasnya mencapai 1200 meter persegi.
BACA JUGA: Peresmian GKPB Jemaat Philadelphia Sebagai Bentuk Komitmen Program Bupati Giri Prasta
Hingga saat ini, dana yang telah digunakan untuk pembangunan gereja mencapai sekitar Rp 7 Miliar.
“Dana tersebut 60 persen adalah dana swadaya umat, dan sisanya ada dana dari para donatur baik CSR PTBA, anak perusahaan PTBA, dan juga perusahaan lokal serta dari perseorangan / Pribadi dari Jakarta, Palembang, Muara Enim, Tanjung Enim dan kota lainnya di Indonesia,” katanya.
Pembangunan gereja ini masih belum mencapai 100 persen selesai, oleh karena itu pihaknya tetap berharap mendapatkan bantuan dan dukungan dari para donatur agar pembangunannya dapat diselesaikan dan umat Katolik dapat beribadah dengan nyaman.
Sementara itu, Plt Bupati Muara Enim, Ahmad Usmarwi Kaffah, memberikan penghargaan atas kegiatan tersebut.
Ia juga mengingatkan agar seluruh masyarakat tetap memelihara suasana harmonis di kabupaten Muaraenim.
“Apapun agama, suku dan ras, kita hendaknya tetap saling bergandengan tangan menjaga kerukunan dan kebhinekatunggalan yang kita miliki,” pesannya.
Sumber : sumeks.disway.id