Sisi Kehidupan yang Dianggap Tabu Ini Sebenarnya Berhubungan dengan Perintah Allah
Sumber: canva.com

Kata Alkitab / 4 July 2023

Kalangan Sendiri

Sisi Kehidupan yang Dianggap Tabu Ini Sebenarnya Berhubungan dengan Perintah Allah

Claudia Jessica Official Writer
1973

Mengapa seksualitas di Indonesia seringkali dianggap tabu? Pembahasan seksualitas bahkan semakin diperkecil sebatas penjelasan tentang alat reproduksi saja. Seksualitas juga dianggap tidak rohani, padahal seksualitas sangat lekat dengan kehidupan sehari-hari sekaligus berhubungan dengan perintah yang diberikan oleh Allah.

Mayoritas masyarakat menganggap seksualitas adalah hubungan yang dilakukan antara sesama manusia yang berkaitan dengan hasrat dan nafsu semata. Sementara itu, spiritualitas dianggap sebagai suatu hal rohani dan suci yang berkaitan dengan hubungan pribadi antara manusia dengan Tuhan sehingga tidak berkaitan dengan seksualitas.

Benarkah demikian?

Dalam sebuah webinar Majelis Pendidikan Kristen Indonesia (MPK) yang berjudul “Seksualitas dan Bias Gender”, yang dibawakan oleh Gerald Siregar, S. Th, seorang Rohaniwan Gereja Kristen Kalam Kudus Yogyakarta menjelaskan bahwa seksualitas adalah bagian dari spiritualitas yang tidak terpisahkan.

 

BACA JUGA: Fakta Mengejutkan! 2 Kesalahan Umat Kristiani tentang Peran Tuhan dalam Sejarah Bangsa

 

Kita bisa mengatakan seseorang menjalani kehidupan spiritualitas yang baik apabila ia rajin berdoa, memuji, menyembah Tuhan, dan menyebarkan kasih-Nya. Sebaliknya, seksualitas cenderung dianggap sebagai hasrat untuk berhubungan seks semata yang dilakukan oleh sesama sehingga dianggap sangat buruk dan sangat tabu.

Apa yang itu spiritualitas sebenarnya?

Seorang Pendeta Profesor bernama Emanuel Gerrit Singgih mencoba menjelaskan apa yang dimaksud dengan spiritualitas melalui dua kisah.

Pertama, kisah Yakub yang kabur dari kejaran Esau karena telah menipunya.  Dalam pelariannya itu, Yakub justru mendapat penglihatan dari Tuhan. Sementara seorang muda kaya yang ingin bertemu dengan Yesus bertanya, bagaimana cara untuk melihat kerajaan Allah?

Orang muda itu mengatakan bahwa ia telah melakukan banyak hal, termasuk melakukan semua hukum taurat, tetapi Tuhan Yesus menjawabnya, hanya dengan mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama, ia dapat memenuhi keinginannya tersebut. Namun, orang muda kaya tersebut tidak mengalami penglihatan apapun lantaran ia tidak sanggup untuk memberikan semua harta yang dimilikinya karena ia tidak memiliki kasih yang cukup.

 

BACA JUGA: Bikin Iman Makin Kuat, Ibu ini Tetap Sebarkan Kebenaran Meski Dicegah

 

Dari kedua kisah ini kita bisa melihat, orang muda kaya yang saleh tersebut tidak dapat mengalami penglihatan, sementara orang seperti Yakub yang memiliki spiritualitas yang kurang baik justru mampu mengalami penglihatan.

Artinya, spiritualitas tidak selalu berbicara tentang Tuhan, spiritualitas tidak selalu berbicara tentang penglihatan, dan spiritualitas tidak selalu ditandai dengan hal-hal yang suci.

Dalam sebuah buku berjudul No Dualism of Scared and Profane yang ditulis oleh Stefanus Haryono mengatakan, spiritualitas harus muncul dalam keseharian, bukan saat kita beribadah di gereja. Spiritualitas harus muncul dalam perilaku kehidupan sehari-hari yang kita jalani. Spiritualitas tidak melulu berbicara tentang ketaatan, melainkan menyatu dengan tindakan kita dalam kehidupan sehari-hari.

Dari sini kita bisa melihat, bagaimana keseharian memiliki kaitan dengan spiritualitas, termasuk dengan seksualitas.

 

BACA JUGA: Lepas dari Jerat Homoseksualitas (P2)

 

Jika kita mengerti konsep ini, maka seksualitas bukan lagi hal yang tabu. Ketika kita memiliki spiritualitas yang baik, maka seksualitas akan menjadi hal yang berkenan di hadapan Allah.

Sumber : Webinar bersama Gerald Siregar, S. Th
Halaman :
1

Ikuti Kami