Waspada Bahaya Obesitas Pada Anak Beresiko Terkena Penyakit Jantung dan Berujung Kematian
Sumber: yoona.id

Health / 23 June 2023

Kalangan Sendiri

Waspada Bahaya Obesitas Pada Anak Beresiko Terkena Penyakit Jantung dan Berujung Kematian

Bella Tiurma Official Writer
1782

Dalam waktu terakhir ini kita dihebohkan oleh pemberitaan seorang pemuda yang meninggal dunia akibat dari berlebihnya berat badan atau obesitas yang mencapai 300 kilogram. Kabarnya pemuda yang bernama Fajri mengalami kondisi syok sepsis akibat infeksi dari kakinya. 

Selain itu, pihak rumah sakit menemukan adanya masalah lain terhadap Fajri yaitu adanya permasalahan pada jantung dan paru-parunya. Tetapi pihak rumah sakit mengalami kendala dalam melakukan perawatan dikarenakan kondisi tubuh Fajri yang tidak normal. Hingga pada akhirnya tepat pada hari Kamis (22/06) ia dikabarkan meninggal dunia. 

Sama seperti halnya kasus yang terjadi pada lima tahun belakangan ini, beberapa anak dikabarkan meninggal dunia akibat obesitas. Kasus ini pun diperkuat melalui data yang dilansir oleh Databoks yang menyatakan bahwa kasus kematian akibat obesitas yang terjadi di Indoensia semakin meningkat dan belum adanya tanda-tanda penurunan. 

Oleh karena itu, perlu adanya tingkat kewaspadaan bagi setiap orangtua yang memiliki anak dengan berat badan yang melebihi. Hal ini dapat dipastikan dengan mengukur berat badan pada anak dan indeks massa tubuh (IMT), yang mampu mengukur lemak tubuh berdasarkan berat badan dan tinggi badan seseorang.

 

Baca Juga : Anak Mengalami Obesitas? Berikut Hal Yang Perlu Diperhatikan

 

Berikut bahaya obesitas pada anak yang perlu diperhatikan dan diwaspadai oleh setiap orangtua. Karena anak yang terlihat gemuk tidak dapat dijadikan sebagai acuan sebagai anak yang sehat. 

1. Penyakit Jantung 

Anak yang mengalami obesitas dan tidak ditangani dengan baik, akan memicu semakin banyaknya jaringan lemak yang menumpuk diseluruh atau beberapa bagian tubuh. Pada kondisi obesitas tentu membuat anak akan membutuhkan darah dalam jumlah yang lebih banyak. Sehingga beban kerja jantung akan semakin bertambah dan jauh lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. 

Jika hal ini dibiarkan dan tidak ditangani dengan benar, kondisi jantung akan semakin besar supaya dapat memenuhi kebutuhan aliran darah. Inilah awal mula peningkatan risiko hipertensi pada anak yang akan berdampak pada kesehatan jantung. 

Anak akan lebih mudah terkena penyakit jantung koroner dan memiliki kemungkinan akan terkena stroke. Ketika lemak dalam tubuh semakin meningkat dan menjadi berlebih akan memicu peradangan ada jaringan tubuh sehingga akan meningkatkan penyumbatan darah.

 

Baca Juga : Wajib Lakukan di 2020, Turunkan Berat Badan Karena Bisa Kurangi Resiko Kanker Payudara!

 

2. Diabetes Tipe 2 

Kondisi anak yang mengalami obesitas tentu akan mempengaruhi peningkatan kadar gula darah, karena kondisi tubuh yang tidak mampu dalam mencerna setiap asupan glukosa secara maksimal. Hal ini yang menjadi awal mula kadar glukosa dalam darah akan meningkat. 

Tak hanya itu, lemak pada perut yang berlebih akan melepaskan senyawa yang memicu peradangan dan  tubuh tidak mampu merespon terhadap hormon insulin. Sehingga gula darah menjadi meningkat dan tidak terkendali dan memicu terkena diabetes tipe 2.

Sumber : hellosehat.com | mitrakeluarga.com | kompas.com
Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami