Waspada Bahaya Obesitas Pada Anak Beresiko Terkena Penyakit Jantung dan Berujung Kematian
Sumber: yoona.id

Health / 23 June 2023

Kalangan Sendiri

Waspada Bahaya Obesitas Pada Anak Beresiko Terkena Penyakit Jantung dan Berujung Kematian

Bella Tiurma Official Writer
1823

Dalam waktu terakhir ini kita dihebohkan oleh pemberitaan seorang pemuda yang meninggal dunia akibat dari berlebihnya berat badan atau obesitas yang mencapai 300 kilogram. Kabarnya pemuda yang bernama Fajri mengalami kondisi syok sepsis akibat infeksi dari kakinya. 

Selain itu, pihak rumah sakit menemukan adanya masalah lain terhadap Fajri yaitu adanya permasalahan pada jantung dan paru-parunya. Tetapi pihak rumah sakit mengalami kendala dalam melakukan perawatan dikarenakan kondisi tubuh Fajri yang tidak normal. Hingga pada akhirnya tepat pada hari Kamis (22/06) ia dikabarkan meninggal dunia. 

Sama seperti halnya kasus yang terjadi pada lima tahun belakangan ini, beberapa anak dikabarkan meninggal dunia akibat obesitas. Kasus ini pun diperkuat melalui data yang dilansir oleh Databoks yang menyatakan bahwa kasus kematian akibat obesitas yang terjadi di Indoensia semakin meningkat dan belum adanya tanda-tanda penurunan. 

Oleh karena itu, perlu adanya tingkat kewaspadaan bagi setiap orangtua yang memiliki anak dengan berat badan yang melebihi. Hal ini dapat dipastikan dengan mengukur berat badan pada anak dan indeks massa tubuh (IMT), yang mampu mengukur lemak tubuh berdasarkan berat badan dan tinggi badan seseorang.

 

Baca Juga : Anak Mengalami Obesitas? Berikut Hal Yang Perlu Diperhatikan

 

Berikut bahaya obesitas pada anak yang perlu diperhatikan dan diwaspadai oleh setiap orangtua. Karena anak yang terlihat gemuk tidak dapat dijadikan sebagai acuan sebagai anak yang sehat. 

1. Penyakit Jantung 

Anak yang mengalami obesitas dan tidak ditangani dengan baik, akan memicu semakin banyaknya jaringan lemak yang menumpuk diseluruh atau beberapa bagian tubuh. Pada kondisi obesitas tentu membuat anak akan membutuhkan darah dalam jumlah yang lebih banyak. Sehingga beban kerja jantung akan semakin bertambah dan jauh lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. 

Jika hal ini dibiarkan dan tidak ditangani dengan benar, kondisi jantung akan semakin besar supaya dapat memenuhi kebutuhan aliran darah. Inilah awal mula peningkatan risiko hipertensi pada anak yang akan berdampak pada kesehatan jantung. 

Anak akan lebih mudah terkena penyakit jantung koroner dan memiliki kemungkinan akan terkena stroke. Ketika lemak dalam tubuh semakin meningkat dan menjadi berlebih akan memicu peradangan ada jaringan tubuh sehingga akan meningkatkan penyumbatan darah.

 

Baca Juga : Wajib Lakukan di 2020, Turunkan Berat Badan Karena Bisa Kurangi Resiko Kanker Payudara!

 

2. Diabetes Tipe 2 

Kondisi anak yang mengalami obesitas tentu akan mempengaruhi peningkatan kadar gula darah, karena kondisi tubuh yang tidak mampu dalam mencerna setiap asupan glukosa secara maksimal. Hal ini yang menjadi awal mula kadar glukosa dalam darah akan meningkat. 

Tak hanya itu, lemak pada perut yang berlebih akan melepaskan senyawa yang memicu peradangan dan  tubuh tidak mampu merespon terhadap hormon insulin. Sehingga gula darah menjadi meningkat dan tidak terkendali dan memicu terkena diabetes tipe 2.

3. Sleep Apnea atau Pernapasan Terhenti saat Tidur 

Salah satu bahaya yang tidak bisa dihindarkan ketika anak mengalami obesitas adalah mengalami sleep apnea atau adanya gangguan yang terjadi pada bagian pernapasan secara berulang dan mendadak berhenti saat sedang tertidur. Kondisi ini dapat terjadi karena adanya penimbunan lemak pada saluran pernapasan bagian atas dan berakibat jalan napas menjadi sempit.  

Ciri-ciri anak terkena sleep apnea adalah ada dengkuran saat tidur, selalu merasa ngantuk pada siang hari, insomnia, dan terasa pengap hingga napas menjadi memburu ketika sedang tidur. 

4. Asma 

Penyakit asma pada anak yang obesitas memiliki risiko kambuh yang sangat tinggi. Dimana anak akan mengalami sesak napas karena kelebihan lemak pada area dada dan perut, sehingga ruang paru-paru menjadi kecil dan harus mengeluarkan usaha yang lebih untuk bisa mengembang. 

Tak hanya itu, dengan adanya lemak yang menumpuk pada paru-paru akan mempengaruhi saluran pernapasan. Lemak akan menghalangi fungsi saluran udara dan menimbulkan peradangan paru-paru yang kemudian menyebabkan asma.

 

Baca Juga : Inilah 3 Ayat Alkitab yang Orangtua Wajib Ketahui dalam Mendidik Anak untuk Hidup Sehat!

 

5. Masalah pada Fungsi Hati 

Lemak yang menumpuk pada kondisi obesitas ini dapat terjadi pada bagian hati. Dimana hal iini terjadi karena adanya pemecahan lemak yang berlebih, sehingga dapat menimbulkan kerusakan fungsi pada hati dan akan mendeteksi lemak sebagai benda asing yang berbahaya. 

Jika kondisi obesitas tidak ditangani dengan cepat dan benar akan memicu adanya peradangan. Inilah yang akan menjadi pemicu peradangan pada hati hingga terkena hepatitis. Bahkan hepatitis ini dapat menjadi penyebab kerusakan jaringan parut pada hati atau sirosis dan memicu adanya sel kanker hari. 

6. Gangguan Pencernaan 

Bahaya yang paling sering ditemui oleh anak yang obesitas adalah permasalahan sakit pada perut dan kantung empedu. Dimana kondisi obesitas akan mempengaruhi pergerakan lambung dalam pencernaan makanan, sehingga akan mengganggu kecepatan waktu dalam pengosongan lambung.hal ini akan menjadi penyebab terjadinya dispepsia atau gangguan pencernaan. 

Selain itu, penderita obesitas akan mengalami perubahan bakteri usus yang memiliki risiko untuk meningkatkan pankreatitis atau radang pankreas, iritasi pada usus, kanker lambung, kanker usus besar, dan kanker pankreas.

Sumber : hellosehat.com | mitrakeluarga.com | kompas.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami