3 Cara Membangun Keluarga Ilahi yang Berpedoman pada Nilai-Nilai dalam Alkitab

Parenting / 24 April 2023

Kalangan Sendiri

3 Cara Membangun Keluarga Ilahi yang Berpedoman pada Nilai-Nilai dalam Alkitab

Aprita L Ekanaru Official Writer
3268

Meskipun Alkitab menuliskan nilai-nilai ideal moral, tetapi di dalamnya tidak disebutkan secara terperinci bagaimana menjalankan tugas sebagai orang tua. Alkitab memang memberikan petunjuk tentang cara mendidik anak, tetapi bukan kerangka terperinci untuk setiap tindakan. Kenyataan tersebut berkaitan dengan bentuk penulisan dan pemikiran dari Gary dan Anne Marie Ezzo yang dituangkan di dalam buku "Growing Kids God's Way". Memhangun Keluarga Ilahi berpedoman pada tiga asumsi dasar, yaitu:

  1. Asumsi pertama adalah berdasarkan target tugas sebagai orang tua yang dengan melalui pengenalan akan Yesus menghasilkan seorang anak yang memiliki tanggung jawab moral dan mampu menanggapi segala sesuatu dari sudut pandang Alkitabiah. Apakah sebenarnya yang Tuhan tuntut dari kita? "Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Tuhanmu?" (Mikha 6:8).
  2. Asumsi kedua, seperti juga telah dinyatakan sebelumnya, Alkitab tidak menerangkan secara terperinci bagaimana harus mendidik dan melatih anak. Alkitab hanya memberikan beberapa prinsip-prinsip dasar.
  3. Asumsi ketiga adalah berdasarkan pada hubungan antara kedua asumsi yang sebelumnya. Karena target orang tua adalah menghasilkan anak yang memiliki tanggung jawab moral dan bahwa Alkitab tidak menerangkan secara terperinci tentang bagaimana mencapai target tersebut, maka semua prinsip, latihan, metode dan teori mendidik anak haruslah memenuhi dua kriteria utama:
    1. Orang tua harus senantiasa menetapkan dan meningkatkan target-target yang benar dalam mendidik anak (Efesus 6:4).
    2. Orang tua harus senantiasa sejalan dengan pengajaran Firman Tuhan. Teori manapun yang mengurangi, berlawanan dengan, atau meniadakan bagian dari Alkitab dengan menciptakan aturan-aturan dan pernyataan-pernyataan yang tidak Alkitabiah adalah tidak sejalan dengan Firman Tuhan. Metode pendidikan harus terus bergerak maju mencapai sasaran.

 

BACA JUGA: [PART 1] Prinsip-prinsip Dasar Membangun Keluarga Ilahi

 

Asumsi yang ketiga ini sangat diperlukan untuk penjelasan selanjutnya. Ada banyak teori tentang bagaimana mendidik anak, tetapi kebanyakan dari teori-teori tersebut tidak sejalan dengan Firman Tuhan. Contohnya, beberapa pakar pendidikan percaya bahwa manusia adalah suatu hasil akhir dari proses evolusi yang memakan waktu berjuta-juta tahun lamanya. Dari asumsi tersebut ditarik kesimpulan bahwa sebenarnya setiap anak dilahirkan dengan moral yang baik, artinya pada dasarnya mereka memang memiliki kemampuan untuk berbuat jahat, tetapi bukan keinginan untuk melakukan hal yang jahat. Mereka kemudian mengembangkan berbagai teori pendidikan anak yang berdasarkan pada asumsi-asumsi tersebut. Tetapi dasar pemikiran seperti itu tidak sesuai dengan kenyataan maupun kebenaran Firman Tuhan. Sebaliknya, teori-teori tersebut berlawanan dengan Firman Tuhan. Orang bebal berkata dalam hatinya: "Tidak ada Allah." (Mazmur 14: 1a). Teori ciptaan manusia yang digunakan untuk mendukung pernyataan tersebut sama sekali tidak cocok untuk menerangkan asal mula kejadian manusia. Adanya manusia adalah rencana Tuhan, dan bukan suatu hasil akhir dari peristiwa yang secara kebetulan terjadi di alam ini (Kejadian 1:26). Seorang anak tidak dilahirkan dengan membawa moral yang baik, suatu kecenderungan alami yang bersifat suka memberontak.

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA >>

Beberapa pengajar membatasi Alkitab dengan memberlakukan peraturan-peraturan yang tidak Alkitabiah ke dalamnya. Salah satu cara yang dilakukan mereka adalah menggolongkan kembali konsep-konsep yang non-Alkitabiah menjadi tidak Alkitabiah. Ada perbedaan antara istilah non-Alkitabiah dan tidak Alkitabiah. Non-Alkitabiah berarti tambahan-tambahan yang Alkitabiah (tidak bertentangan dengan Firman Tuhan). Tidak Alkitabiah berarti pandangan yang anti Alkitab atau berlawanan dengan Alkitab. Contohnya, hal kebodohan disebutkan dalam Alkitab, tetapi hal tingkah laku kekanak-kanakan tidak disebutkan. Tingkah laku kekanak-kanakan yang dimaksud di sini adalah kesalahan yang dilakukan seorang anak, tetapi tidak membuahkan dosa. Di sini kami menyimpulkan pengertian tingkah laku kekanak-kanakan berdasarkan observasi umum tentang masalah anak-anak dan bukan dari apa yang kami pelajari dari Alkitab Penelitian tentang tingkah laku kekanak-kanakan adalah non-Alkitabiah. Pembahasan ini tidak dianggap tidak Alkitabiah, karena tidak bertentangan dengan Firman Tuhan.

 

BACA JUGA: [PART 2] Prinsip-prinsip Dasar Membangun Keluarga Ilahi

 

Alkitab berperan sebagai filter tertinggi. Alkitab memiliki otoritas untuk menyatakan dan membuktikan asumsi-asumsi, teori-teori, konsep-konsep dan pernyataan-pernyataan yang tidak sejalan dengan Firman Tuhan. Sehubungan dengan masalah tingkah laku kekanak-kanakan, tidak ada dasar-dasar pemikiran yang bertalian dengan topik ini yang dapat dibuktikan tidak sejalan dengan prinsip-prinsip dan hukum-hukum Alkitab. Juga tidak ada sanggahan mengenai kategori tersebut yang dinyatakan Alkitab secara umum.

Kekacauan antara istilah non-alkitabiah dan tidak alkitabiah dapat dilihat dari pemikiran berikut: "Bila Alkitab tidak menyatakannya, saya tidak dapat menerimanya." Argumentasi ini adalah sebuah kekeliruan konsep istilah. Kekeliruan konsep istilah ini menyatakan bahwa kebenaran Alkitabiah hanya dapat dikomunikasikan melalui ungkapan khusus yang terdapat dalam Firman Than dan bahwa tingkah laku, nasihat dan pendidikan yang benar harus selalu didukung dengan persetujuan yang dinyatakan secara gamblang dalam Firman Tuhan. Cara penafsiran Alkitab yang kaku ini sama sekali tidak menerima cara penafsiran teologia yang sistematis. Jadi golongan ini menolak doktrin trinitas, sifat dosa bawaan, kebobrokan sifat manusia, pengangkatan orang percaya dan antropologi Alkitab, ini hanyalah beberapa contoh, memang tidak satupun dari pengertian-pengertian ini yang dijelaskan dalam Alkitab secara terperinci, tetapi hal-hal tersebut diperoleh dari hasil penyelidikan Alkitab secara sistematis.

 

BACA JUGA: Menginginkan Anak Bersikap Dewasa? Para Orangtua Perlu Perhatikan Hal Berikut...

 

Kekeliruan konsep istilah ini sama sekali tidak menerima konsep Alkitabiah tambahan yang sejalan dengan Alkitab. Contohnya, Alkitab sama sekali tidak menyinggung soal kelas pra-nikah. Apakah itu berarti tidak Alkitabiah? Alkitab juga sama sekali tidak menyinggung soal memotivasi anak dengan memberikan bintang penghargaan. Apakah itu tidak Alkitabiah? Demikian juga dengan diadakannya kebaktian pada hari Minggu. Apakah itu salah? Tidak disebutkannya topik-topik tersebut dalam Alkitab bukan berarti otomatis tidak sejalan dengan Firman Tuhan. 

Sumber : Anne Marie Ezzo and Gary Ezzo | Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami