3 Cara Membangun Keluarga Ilahi yang Berpedoman pada Nilai-Nilai dalam Alkitab

Parenting / 24 April 2023

Kalangan Sendiri

3 Cara Membangun Keluarga Ilahi yang Berpedoman pada Nilai-Nilai dalam Alkitab

Aprita L Ekanaru Official Writer
3104

Meskipun Alkitab menuliskan nilai-nilai ideal moral, tetapi di dalamnya tidak disebutkan secara terperinci bagaimana menjalankan tugas sebagai orang tua. Alkitab memang memberikan petunjuk tentang cara mendidik anak, tetapi bukan kerangka terperinci untuk setiap tindakan. Kenyataan tersebut berkaitan dengan bentuk penulisan dan pemikiran dari Gary dan Anne Marie Ezzo yang dituangkan di dalam buku "Growing Kids God's Way". Memhangun Keluarga Ilahi berpedoman pada tiga asumsi dasar, yaitu:

  1. Asumsi pertama adalah berdasarkan target tugas sebagai orang tua yang dengan melalui pengenalan akan Yesus menghasilkan seorang anak yang memiliki tanggung jawab moral dan mampu menanggapi segala sesuatu dari sudut pandang Alkitabiah. Apakah sebenarnya yang Tuhan tuntut dari kita? "Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Tuhanmu?" (Mikha 6:8).
  2. Asumsi kedua, seperti juga telah dinyatakan sebelumnya, Alkitab tidak menerangkan secara terperinci bagaimana harus mendidik dan melatih anak. Alkitab hanya memberikan beberapa prinsip-prinsip dasar.
  3. Asumsi ketiga adalah berdasarkan pada hubungan antara kedua asumsi yang sebelumnya. Karena target orang tua adalah menghasilkan anak yang memiliki tanggung jawab moral dan bahwa Alkitab tidak menerangkan secara terperinci tentang bagaimana mencapai target tersebut, maka semua prinsip, latihan, metode dan teori mendidik anak haruslah memenuhi dua kriteria utama:
    1. Orang tua harus senantiasa menetapkan dan meningkatkan target-target yang benar dalam mendidik anak (Efesus 6:4).
    2. Orang tua harus senantiasa sejalan dengan pengajaran Firman Tuhan. Teori manapun yang mengurangi, berlawanan dengan, atau meniadakan bagian dari Alkitab dengan menciptakan aturan-aturan dan pernyataan-pernyataan yang tidak Alkitabiah adalah tidak sejalan dengan Firman Tuhan. Metode pendidikan harus terus bergerak maju mencapai sasaran.

 

BACA JUGA: [PART 1] Prinsip-prinsip Dasar Membangun Keluarga Ilahi

 

Asumsi yang ketiga ini sangat diperlukan untuk penjelasan selanjutnya. Ada banyak teori tentang bagaimana mendidik anak, tetapi kebanyakan dari teori-teori tersebut tidak sejalan dengan Firman Tuhan. Contohnya, beberapa pakar pendidikan percaya bahwa manusia adalah suatu hasil akhir dari proses evolusi yang memakan waktu berjuta-juta tahun lamanya. Dari asumsi tersebut ditarik kesimpulan bahwa sebenarnya setiap anak dilahirkan dengan moral yang baik, artinya pada dasarnya mereka memang memiliki kemampuan untuk berbuat jahat, tetapi bukan keinginan untuk melakukan hal yang jahat. Mereka kemudian mengembangkan berbagai teori pendidikan anak yang berdasarkan pada asumsi-asumsi tersebut. Tetapi dasar pemikiran seperti itu tidak sesuai dengan kenyataan maupun kebenaran Firman Tuhan. Sebaliknya, teori-teori tersebut berlawanan dengan Firman Tuhan. Orang bebal berkata dalam hatinya: "Tidak ada Allah." (Mazmur 14: 1a). Teori ciptaan manusia yang digunakan untuk mendukung pernyataan tersebut sama sekali tidak cocok untuk menerangkan asal mula kejadian manusia. Adanya manusia adalah rencana Tuhan, dan bukan suatu hasil akhir dari peristiwa yang secara kebetulan terjadi di alam ini (Kejadian 1:26). Seorang anak tidak dilahirkan dengan membawa moral yang baik, suatu kecenderungan alami yang bersifat suka memberontak.

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA >>

Sumber : Anne Marie Ezzo and Gary Ezzo | Jawaban.com
Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami