Perusakan Rumah Ibadah yang Pernah Terjadi Dalam Alkitab
Sumber: Jawaban.com

Fakta Alkitab / 25 July 2022

Kalangan Sendiri

Perusakan Rumah Ibadah yang Pernah Terjadi Dalam Alkitab

Lori Official Writer
4263

Dalam 10 tahun terakhir, setidaknya ada sekitar 200 gereja yang mengalami  penolakan, hingga ditutup.  

Bahkan ada juga yang akhirnya dibongkar.  

Jangan heran, Alkitab sendiri menuliskan peristiwa rumah Tuhan yang dirusak hingga dihancurkan.

 

Bait Allah Sebagai Tempat Ibadah

Orang Israel di jaman Musa ketika  mengembara di padang gurun beribadah di kemah suci. Namun setelah berada di tanah Kanaan mereka kemudian beribadah di Bait Allah. 

Bait Allah atau Bait Suci dalam Alkitab merujuk pada tempat peribadatan bangsa Israel dan orang Yahudi di Yerusalem pada zaman kuno. Karena orang Yahudi dilarang menyebutkan nama Tuhan yang kudus maka istilah bait Allah dalam Alkitab adalah Beit Adonai atau Rumah Allah.

Dalam bahasa Ibrani, tempat ini disebut juga Beit HaMikdasy atau Rumah Suci yang merupakan tempat peribadatan satu-satunya di Yerusalem. Selain berfungsi sebagai tempat beribadah, Bait Allah juga menjadi tempat mempersembahkan korban bakaran.   

 

Baca Juga: Raja di Alkitab Ini Hanya Memimpin Dalam 7 Hari Saja, Siapa Ya?

 

Bait Allah Pertama Rata Dengan Tanah

Bait Allah pertama didirikan oleh Raja Salomo, sehingga dikenal juga sebagai Bait Salomo.

Bait Allah ini dibangun pada abad ke-10 SM, dan memerlukan waktu tujuh tahun dalam mendirikannya (1 Raja-raja 6:37). Bait Salomo dibangun untuk menggantikan Kemah Suci yang dibangun Musa.

Diduga kuat bahwa Bait Allah Salomo merupakan bangunan termahal yang pernah dibangun manusia. Tidak heran bahwa Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari menulis terdapat 270 ton lebih emas dalam material pembangunan Bait Allah ini.

Sayangnya, bait Allah yang megah ini harus rata dengan tanah pada tahun 586 SM. Penyerangan bangsa Babel yang dipimpin Raja Nebukadnezar ke Yerusalem turut menghancurkan Bait Allah.

Dalam ekspansinya, Nebukadnezar kemudian membawa orang-orang Israel keluar dari Yerusalem, yang dikenal sebagai masa pembuangan. Hanya sedikit orang Israel yang tinggal di Yerusalem, dan dimasa itu penduduk Yerusalem tidak memiliki tempat untuk beribadah.  

 

Baca Juga: Tak Dengarkan Teguran Nabi, Raja Ini Menuai Akibatnya

 

Bait Allah Kedua Dihancurkan

Tujuh puluh tahun setelah Bait Allah pertama hancur, Bait Allah Kedua pun kembali dibangun ulang di tempat yang sama pada tahun 516 SM. Pembangunan Bait Allah dipimpin oleh Zerubabel dan Yesua (Ezra 3:2; 5:2).

 

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

Selanjutnya Herodes Agung memulai proyek perluasan Bait Allah kedua sekitar tahun 19 SM. Herodes melakukan rekonstruksi Bait Suci Kedua yang dimulai dengan ekspansi besar-besaran pada Bukit Bait Suci (Temple Mount). Meski dalam proses pembangunan namun kegiatan ibadah dan ritual pada Bait Suci terus berlangsung.

Bait Suci ini menjadi pusat hidup keagamaan umat Yahudi, yang juga didapati pada zaman Tuhan Yesus. Orang-orang Kristen pertama masih turut beribadah di sana, tetapi lama-kelamaan terjadi perpisahan antara mereka dengan orang-orang Yahudi (lihat kitab Kis 1:1-28:31.).

Setelah pemberontakan besar-besaran orang Yahudi terhadap pemerintahan Romawi di Provinsi Yudea, Bait Suci kedua ini kemudian dihancurkan oleh tentara Romawi di bawah pimpinan jenderal Titus pada tahun 70 M.

Jadi kegiatan untuk beribadah di Bait Suci Kedua hanya berlangsung selama 585 tahun, sejak dibangun kembali tahun 516 SM.

 

Baca Juga: Fakta Alkitab: Mujizat Air Jadi Anggur di Kana, Asalnya dari Air Pembasuh Kaki

 

Tubuh Sebagai Bait Allah

Dalam Perjanjian Lama, Bait Allah menjadi tempat orang percaya beribadah dengan mempersembahkan korban kepada Allah, dan Perjanjian Baru menambahkan Bait Allah sebagai tempat pertemuan dan juga tempat pengajaran (Kis. 2:46, 5:20-21).

Bahkan 1 Korintus 3:16-17 menuliskan bahwa tubuh orang percaya adalah Bait Allah. Hal ini menunjukan bahwa tubuh kita menjadi tempat persemayaman Allah dalam memimpin hidup kita. Jika tubuh kita merupakan Bait Allah, maka merupakan sebuah kewajiban bai kita untuk menjaga tubuh agar tetap suci dan kudus.

Begitu menarik pernyataan Yesus kepada perempuan Samaria dalam Yohanes 4:21-24, bahwa orang percaya akan menyembah Tuhan dalam roh dan kebenaran, dan hal ini tidak bergantung pada tempatnya. 

Namun jika kita diberi kesempatan untuk beribadah di gereja, maka pergunakan kesempatan ini sebaik mungkin karena itu adalah anugerah Tuhan (Ibrani 10:25).

Saksikan tayangan fakta Alkitab selengkapnya di video di bawah ini.

 

Sumber : Jawaban Channel
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami