3 Hal yang Bisa Kita Pelajari Tentang Kebahagiaan Dari Kitab Filipi
Sumber: pexels.com

Kata Alkitab / 29 June 2022

Kalangan Sendiri

3 Hal yang Bisa Kita Pelajari Tentang Kebahagiaan Dari Kitab Filipi

Lori Official Writer
3900

Dunia membuat ukuran kebahagiaan lewat beberapa standar yaitu kesuksesan (terutama bisnis dan keuangan), popularitas dan pengaruh. Banyak orang yang berkata bahwa semua standar inilah yang menentukan tingkat kebahagiaan hidup seseorang. 

Tapi bila kita berpikir secara rasional, baik kesuksesan, uang, popularitas dan pengaruh shanya bersifat sementara. Semuanya bisa hilang dalam sekejap waktu. 

Lalu apa sih yang sebenarnya membuat seseorang mengalami kebahagiaan?

Kita bisa mempelajari hal ini dari ‘Surat Bahagia’ yang dituliskan oleh Rasul Paulus kepada orang-orang di Filipi. Paulus menulisnya kata ‘bersukacita’ di empat pasal suratnya sedikitnya sebanyak 16 kali. 

Walaupun dunia mencoba mendefinisikan kebahagiaan dari kaca mata kesenangan dan pencapaian duniawi, orang Filipi justru mendefinisikan kebahagiaan hidup mereka dengan cara yang berbeda. 

Mereka menganggap bahwa kebahagiaan adalah kepuasan sejati di dalam Yesus, ucapan syukur kepada Tuhan atas firman kebenaran-Nya dan kenikmatan atas satu jiwa yang diselamatkan untuk Kerajaan Surga, yang semuanya ini hanya bisa dialami dalam hubungan dengan Yesus.

 

Baca Juga: Hanya yang Sudah Dewasa Iman yang Mampu Lakukan 7 Hal Ini

 

Supaya lebih jelasnya, 3 hal ini yang bisa kita pelajari tentang kebahagiaan dari kitab Filipi.

1. Kepuasan di dalam Yesus adalah harta karun kebahagiaan 

Orang yang memiliki harta memang bisa bahagia karena dia bisa memakai kepemilikan uang atau benda untuk memenuhi keinginannya. Tetapi ingatlah bahwa semua itu hanya bersifat sementara. 

“Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.” (Matius 6: 19-20)

Harta hanya bisa benar-benar memuaskan jika itu abadi dan tidak akan pernah hilang. Sementara Yesus adalah harta yang kekal, abadi dan tidak fana. Hal inilah yang ditegaskan oleh Paulus kepada orang-orang di Filipi. 

“Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus...” (Filipi 3: 7-8) 

Paulus rela kehilangan segalanya karena Kristus. Karena dia tahu bahwa Yesus adalah Juruslamat jiwanya, sang penyedia segala hal yang baik dan sumber segala harapan dan keyakinan di masa depan.

 

Baca Juga: Tetap Bersukacita di Tengah Masalah

 

Faktanya, Paulus menulis surat bahagia ini justru saat dia berada di dalam penjara yang gelap dan lembap (Filipi 1: 7-8, 29-30). Meski keadaan kelihatannya sangat memprihatinkan, namun dia mengaku menemukan kepuasan di dalam Yesus. Dia menemukan kekuatan yang tidak bisa diberikan oleh dunia untuk menghadapi tantangan yang dia hadapi. 

Paulus mengajarkan kita bahwa Tuhan bisa mengubah dukacita menjadi sukacita, bahkan jika keadaan tidak berubah (Yeremia 31: 13). Hal ini seharusnya mengingatkan kita bahwa tidak ada apapun yang kita punya di dunia yang bisa menjamin kebahagiaan kekal kita kecuali Yesus Kristus yang sama menderitanya demi menjamin keselamatan kita.

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

2. Saat injil diberitakan dan Kristus dimuliakan adalah kebahagiaan yang sejati

Paulus mau supaya Yesus dikenal oleh dunia. Dengan demikian, dia bisa berbahagia di dalam pengabaran injil dan tahu bahwa saat dia akan mati, dia akan bertemu dengan Yesus.

Hal inilah yang membuat dia berani berkata bahwa dia bersukacita karena mendapatkan kesempatan untuk melayani Kristus dan menyebarkan injil-Nya. Namun dia akan terlebih bersukacita karena dia akan bersama-sama dengan Yesus untuk selamanya (Filipi 1: 21).

Saat kita tidak lagi fokus kepada keinginan daging, bertumbuh di dalam pengenalan akan Kristus dan mengarahkan hidup kita sepenuhnya di dalam Roh Kudus, maka kebahagiaan yang sejati ini bisa kita alami. 

 

Baca Juga: Tetap Bersukacita di Dalam Masa Sulit, Coba Lakukan 5 Hal Ini

 

3. Tetap bersukacita di dalam pencobaan adalah kebahagiaan yang tak terkira

Sebagian orang mungkin akan berkata bahwa memiliki iman di dalam Yesus akan membuat hidup kita sempurna dan bebas masalah. Paulus mengatakan bahwa itu adalah pikiran yang keliru. 

Yesus sendiri berkata bahwa orang-orang yang percaya kepada-Nya akan dibenci oleh dunia (Yohanes 15: 18). Jadi bagaimana mungkin hidup kita akan selamanya baik-baik saja tanpa masalah atau tantangan?

Yesus tidak menjanjikan kesenangan saat mengikut Dia, tetapi sebaliknya Dia menegaskan bahwa kita harus bersiap untuk menghadapi berbagai-bagai pencobaan yang diizinkan terjadi sebagai bentuk ujian dari iman kita di dalam Dia (Yohanes 16: 33). 

Paulus dan rasul-rasul lainnya juga mengalami berbagai-bagai pencobaan. Bahkan banyak diantara mereka yang mati karena iman. Namun pencobaan dan tantangan itu, bagi Paulus sendiri, merupakan sebuah kehormatan karena bisa berbagi penderitaan dan penghinaan karena Kristus.

“Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya.” (Filipi 3: 10) 

Paulus mengungkapkan teladan hidup Yesus melalui kerendahan hatiNya di Filipi 2: 5-10 dan mendorong jemaat Filipi untuk meniru dia. Kerendahan hati Yesus ditunjukkan dari ketaatan-Nya kepada Allah. 

 

Baca Juga: Bergembiralah Karena Kasih Tuhan Senantiasa Bersama Kita

 

Orang-orang percaya harus memahami bahwa kita bisa bersukacita dalam penderitaan karena "kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.” (Roma 5: 3-5)

Kebahagiaan dan sukacita adalah hal yang harus kita pilih, sedangkan bersukacita adalah hal yang harus kita lakukan (Filipi 4: 4). 

Kristus tidak pernah menjanjikan para pengikutNya hidup yang baik-baik saja. Tetapi Dia menjanjikan kita sebuah janji kehidupan kekal bersama dengan Dia. Saat kita berjalan di lembah air mata, pasti akan ada cobaan yang kita lewati. Namun untuk mengalami kebahagiaan, kita perlu merenungkan bahwa kita sudah memiliki Yesus di dalam hidup kita. Dia adalah sumber kepuasan dan kebahagiaan yang sejati dan segala penderitaan kita hanyalah tantangan atas iman di dalam Dia.

Apakah Anda mau tetap bersukacita di dalam Dia?

 

Pelayanan kami terus berkarya untuk mengabarkan kabar baik kepada seluruh generasi di bangsa ini. Apakah Anda rindu menjadi bagian dari pelayanan kerajaan Allah di dunia dan mencetak sejarah?

Yuk Bergabung Bersama Kami

 

Sumber : Corechristianity.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami