Ini yang Perlu Orang Kristen Tahu Soal Kitab Henokh
Sumber: quora

Kata Alkitab / 14 June 2023

Kalangan Sendiri

Ini yang Perlu Orang Kristen Tahu Soal Kitab Henokh

Lori Official Writer
25416

Fakta Tentang Kitab Henokh

Di luar gereja Ortodoks Ethiopia, tidak ada Alkitab atau denominasi yang percaya bahwa Henokh diilhami oleh Tuhan. Sementara orang Yahudi memasukkan kitab ini kedalam kategori Apokrifa. 

Selain itu, sebagian besar orang Kristen juga percaya bahwa kitab ini tidak diilhami oleh Tuhan meskipun mengandung beberapa fakta. Kitab Henokh benar-benar dihapus setelah Alkitab dikanonisasi atau diakui terilhami dari Allah.

 

Bagaimana Kitab Bisa Dikanonisasi?

Istilah ‘kanon’ digunakan untuk menggambarkan kitab-kitab dalam Alkitab yang diilhami oleh Allah. 

Untuk menentukan apakah kitab itu diilhami atau tidak merupakan proses yang harus dilakukan oleh para rabi dan cendekiawan Yahudi. Walaupun proses ini dilakukan oleh tangan manusia, namun Tuhan sendiri yang memutuskan apa yang termasuk ke dalam Alkitab melalui ilham-Nya baik kepada para penulis dan juga orang-orang yang menentukannya. 

 

Baca Juga: Ingin Tahu Kehendak Tuhan? Berikut Cara Mendengar dan Membedakan Suara Tuhan

 

Kanon pertama adalah kanon Muratorian yang disusun pada tahun 170 Masehi yang mencakup semua Perjanjian Baru kecuali Yakobus, Ibrani, Yohanes 3, dan 1 dan 2 Petrus. 

Kanon Muratorian ini mencakup semua kitab Perjanjian Baru kecuali Ibrani, Yakobus, 1 dan 2 Petrus dan 3 Yohanes. Pada tahun 363 masehi, kondisi Laodikia menganggap Perjanjian Lama dan 26 Kitab Perjanjian Baru sebagai kanonik dan bisa dibaca digereja-gereja. Saat itu kitab kanonik sudah mencakup semua isi Alkitab saat ini kecuali Wahyu. Lalu Konsili Hippo dan Konsili Kartago menegaskan bahwa ke-27 kitab Perjanjian Baru terilhami oleh Allah.

Kitab yang dianggap sebagai kitab yang diilhami oleh Allah memiliki beberapa prinsip diantaranya:

1. Apakah penulisnya seorang rasul atau memiliki hubungan dekat dengan seorang rasul? Apakah penulisnya diautentikasi oleh mujizat atau orang lain untuk mengkonfirmasi pesannya?

2. Apakah buku itu mencerminkan pekerjaan Roh Kudus dalam hal moral dan nilai-nilai spiritual yang tinggi? Apakah kitab itu memiliki kapasitas ilahi untuk mengubah kehidupan?

3. Apakah teks di dalam kitab konsisten dengan doktrin umum dan ajaran ortodoks?

4. Apakah teks dapat diterima oleh tubuh Kristus secara luas? Apakah itu diterima sebagai Firman Tuhan oleh orang-orang yang pertama kali menerimanya?

 

Baca Juga: #FaktaAlkitab: Izebel, Istri Raja Ahab yang Membuat Israel Menyembah Baal

 

Terlepas dari prinsip-prinsip di atas, otoritas Tuhan sendirilah yang menentukan apa saja kitab yang masuk di dalam Alkitab.

“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” (2 Timotius 3: 16)

“Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.” (Ibrani 4: 12)

“Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu.” (Ulangan 4: 2)

“Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.” (Yesaya 55: 8-9)

Tuhan dengan kedaulatan-Nya tahu apa yang kita butuhkan untuk memelihara roh kita dan menyediakan kompas rohani atas kita melalui firman-Nya.

 

Apakah kamu diberkati melalui artikel ini? Mari bagikan kepada teman-teman di gereja, komunitas maupun group bertumbuhmu.

Sumber : Crosswalk.com
Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami