Hentikan Berkata 'JANGAN' dan 'TIDAK' Pada Anak
Sumber: https://respectfulparent.com/

Parenting / 10 November 2021

Kalangan Sendiri

Hentikan Berkata 'JANGAN' dan 'TIDAK' Pada Anak

Claudia Jessica Official Writer
3391

Salah satu kendala yang sering dialami orang tua dalam pengasuhan anak adalah kekeliruan dalam menerapkan pola asuh. Seringkali kita mengambil cara instan untuk melarang melakukan suatu hal.

Misalnya ketika anak berlari kemudian sebagai orang tua, kita khawatir dia akan terjatuh dan dengan spontan kita akan mengatakan "Jangan berlari." Kemudian hal ini akan menimbulkan pertanyaan pada anak "Mengapa aku tidak boleh berlari?"

Anak-anak pada usia balita, terutama umur 2 sampai 5 atau 6 tahun adalah masa eksplorasi. Pada masa ini rasa ingin tahu anak sangat besar dan lebih aktif dari sebelumnya. Inilah masa yang penting untuk membangun sikap kemandiriannya untuk mengekspresikan pikiran dan tindakan (autonomy) anak, serta membangun sikap penuh inisiatif dan kreatifnya. Inilah pondasi penting untuk memupuk rasa percaya diri anak.

Berkata "tidak" atau "jangan" terlalu sering pada anak dapat mengakibatkan kurangnya kepercayaan diri dalam dirinya. Selain itu, hal ini juga dapat mematikan rasa ingin tahunya. Ketika dia sedang bereksplorasi, namun kita melarangnya dengan mengatakan "tidak" atau "jangan" hal ini akan mengurangi rasa semangat dan inisiatifnya. Lalu bagaimana caranya jika kita hendak melarang mereka?

 

1.      Katakan apa yang kita harapkan

Ketika anak suka berteriak, kita cenderung mengatakan "Jangan berteriak." Namun, apakah anak benar-benar apa yang kita maksud? Belum tentu, bahkan dia mungkin akan berteriak semakin keras dan membuat kita semakin kesal bukan?

Alih-alih melarangnya dengan jangan berteriak, kamu bisa mencoba untuk langsung mengatakan apa yang kamu inginkan. Cobalah bilang padanya "Bicaranya pelan-pelan aja ya. Ibu/Ayah bisa dengar kok." Kemudian kamu juga bisa memberikan alasan kenapa dia tidak boleh berteriak, misalnya jika ia terus-terusan berteriak dapat menyebabkan sakit tenggorokan.

 

2.      Berikan Alternatif

Terkadang ada saja barang yang seharusnya tidak boleh diambil oleh anak namun mereka telah mengambilnya. Misalnya saja mereka tiba-tiba meraih gunting. Jelas benda ini berbahaya bagi anak-anak. Dibanding kita melarangnya "Jangan pegang gunting" kita bisa mengalihkannya ke hal lain. Misalnya, kamu bisa mengajaknya untuk membaca atau menggambar dengan pesil gambar. Tapi tidak lupa, amankan lebih dahulu gunting yang dipegangnya.

 

3.      Setujui Keinginannya dengan Penjelasan

Sering kali kita melarang anak ketika dia meminta sesuatu. Misalnya ketika dia ingin makan cemilan namun kita tahu bahwa cemilan tersebut tidak baik untuknya. Namun bukan berarti kita harus melarangnya 100%. Misalnya dia ingin permen. Kita bisa memberikannya namun dengan aturan yang tepat.

Kamu bisa mengizinkannya namun jangan lupa sertakan akibat jika ia makan permen terlalu banyak dapat mengakibatkan sakit gigi dsb, jadi kamu memberinya batasan makan permen. Namun jangan sekali-sekali kamu membohonginya. Sekali kamu berjanji akan memberikannya, kamu harus memberikannya.

 

4.      Tanyakan Maksud dan Keinginannya

Ketika anak mulai menginginkan sesuatu, tanyakan padanya apa yang dia ingin. Tanyakan padanya setiap risiko dan tanggung jawab yang harus dia lakukan. Misalnya ketika si kecil menginginkan memelihara hewan peliharaan, tanyakan padanya siapa yang akan memberikan makanan, siapa yang akan membersihkan kandangnya, siapa yang akan merawatnya. Hal ini ditujukan agar anak dapat belajar bertanggung jawab atas apa yang dimintanya.

Nah kira-kira itulah alasan mengapa kita tidak boleh terlalu sering mengatakan jangan dan tidak pada anak-anak. Selain membatasi ruang gerak dan pikirannya, kita juga bisa mengajarkan tanggung jawab padanya.

Sumber : instagram.com/parentalk.id | jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami