Konflik Israel-Palestina Kian Memanas, Gereja-gereja Dunia Doakan Terjadi Perdamaian
Sumber: Egypt Independent

News / 17 May 2021

Kalangan Sendiri

Konflik Israel-Palestina Kian Memanas, Gereja-gereja Dunia Doakan Terjadi Perdamaian

Lori Official Writer
3135

Konflik Israel-Palestina yang dimulai sejak Jumat, 7 Mei 2021 lalu telah mengudang reaksi besar-besaran dari masyarakat global. Baik pendukung Israel maupun Palestina memilih untuk saling mengecam. 

Berbeda halnya dengan tindakan sebagian dari kalangan beragama di seluruh dunia. Seperti dikutip dari Christianpost.com, konflik antara Israel-Palestina yang semakin memanas mengundang keprihatinan dari gereja-gereja global terlebih konflik ini diklaim sebagai tindakan kekerasan terburuk sejak tahun 2014.

Para pemimpin evangelis di Amerika Serikat, misalnya, menetapkan hari Minggu, 16 Mei 2021 kemarin sebagai Hari Doa Sedunia dengan harapan Perdamaian dan Keamanan di Timur Tengah bisa terjadi.

“Kami menyerukan kepada kaum Evangelis dan yang ada di seluruh dunia untuk berdoa bagi Israel & Palestina yang menjadi korban militan Hamas,” tulis Pendeta Johnnie Moore, Presiden Kongres Pemimpin Kristen dan Pendeta Samuel Rodriguez dari Konferensi Kepemimpinan Kristen Hispanik Nasional pada Sabtu, 15 Mei 2021.

Sejak Senin, sedikitnya 181 orang meninggal di Gaza, termasuk 52 anak-anak dan 31 wanita dan sebanyak 1225 orang lainnya luka-luka. Sementara di pihak Israel, setidaknya 10 orang meninggal, termasuk dua anak.

 

Baca Juga: Bentrok Besar Israel-Palestina Bikin Pawai Bendera Hari Yerusalem Batal, Duh!

 

PBB dan Negara-negara Lain Serukan Gencatan Sejata

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) sendiri telah mengadakan pertemuan darurat pada Minggu, 16 Mei 2021 kemarin dengan agenda pembahasan untuk membahas diplomasi gencatan senjata antara Israel-Palestina.

Presiden AS Joe Biden juga sudah berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas dan mendesak kedua pemimpin negara ini melakukan de-eskalasi. Dia menegaskan kembali dukungannya terhadap hak Israel untuk membela diri sembari mengungkapkan keprihatinannya atas konflik yang melibatkan warga sipil, termasuk anak-anak.

Untuk pertama kalinya, seruan gencatan senjata ini disampaikan oleh Senator Demokrat AS Chris Murphy dan Senator Republik Todd Young. Keduanya menyampaikan pernyataan yang kuat dan rasional bagi Israel dan Palestina untuk mengakhiri perang.

“Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri dari serangan roket Hamas, dengan cara yang sebanding dengan ancaman yang dihadapi warganya. Sebagai akibat dari serangan roket Hamas dan tanggapan Israel, kedua belah pihak harus menyadari bahwa terlalu banyak nyawa yang hilang dan tidak boleh meningkatkan konflik lebih jauh,” demikian disampaikan Murphy dan Young.

Lebih lanjut, mereka berharap kedua pihak yang berwenang sedang menjajaki gencatan senjata sebagai cara untuk mengakhiri konflik.

 

Baca Juga: Mengharukan! Pria Kristen Ini Berdoa di Antara Umat Muslim di Tengah Konflik Yerusalem...

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

“Kami berharap gencatan senjata ini bisa dicapai dengan cepat dan langkah-langkah tambahan dapat diambil demi menjaga masa depan dua negara,” lanjutnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield bahwa Hamas harus segera menghentikan tembakan roketnya, karena dengan itulah pihak Israel akan memilih untuk tidak menyerang. Namun jika Hamas masih terus melakukan serangan, dia menegaskan bahwa Israel tetap punya hak untuk mempertahankan diri.

Sementara Presiden Mesir Abdel-Fattah el-Sissi telah mengeluarkan pernyataan ‘mendesak’ yang menyerukan ‘penghentian semua kekerasan dan permusuhan’ antara Israel dan Palestina.

“Harapan selalau ada dan sekarang kita semua harus bergerak untuk mengakhiri kekerasan yang terjadi saat ini,” ucapnya.

 

Baca Juga: Dewan Gereja Dunia Turun Tangan Membangun Kota Gaza

 

Sejak lama, Mesir mengambil peran sebagai perantara gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Sebagaimana dilaporkan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Hamas telah melepaskan sekitar 3000 roket ke Israel melampauai batas sejak Senin, 10 Mei 2021 lalu. Hal ini mendesak Israel melakukan serangan ke pusat intelijen Hamas yang dilakukan oleh angkatan udara dan unit pertahanan cyber IDF. Akibatnya, gedung Al Jala di kota Gaza yang menampung kantor The Associated Press, Al Jazeera dan beberapa media lainnya hancur akibat serangan udara Israel. Gedung tersebut merupakan tempat dimana dinas intelijen militer Hamas. 

Namun sebelum diserang, IDF telah memperingatkan warga sipil di gedung tersebut untuk memberi mereka waktu bisa mengevakuasi gedung. Sayangnya, serangan tersebut ditanggapi oleh Hamas dengan ancaman serangan balik ke Israel tengah diantaranya kota Tel Aviv.

 

Baca juga: Israel dan Palestina Kian Panas, 3 Pendeta Ini Panggil Orang Kristen untuk Berdoa

 

Memanasnya konflik Israel-Palestina memang telah menjadi sorotan utama masyarakat global. Namun kita tetap berharap supaya jangan ada lagi adu domba dan tindakan saling kecam. Sebaliknya, mari mempromosikan perdamaian dan gencatan senjata antar kedua belah pihak. Sehingga korban yang melibatkan warga sipil tidak lagi terus bertambah. 

Mari perkatakan damai bukan saja hanya atas Israel, tetapi atas Palestina dan seluruh dunia.

Sumber : Berbagai Sumber | Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami