Kecanduan Seks & Anak Pendeta, Ini Fakta Tentang Pelaku Penembakan Panti Pijat di Georgia
Sumber: Google

News / 18 March 2021

Kalangan Sendiri

Kecanduan Seks & Anak Pendeta, Ini Fakta Tentang Pelaku Penembakan Panti Pijat di Georgia

Puji Astuti Official Writer
3344

Pelaku rangkaian penembakan di tiga panti pijat di wilayah Atlanta, Georgia, Amerika Serikat berhasil ditangkap pada  Selasa (16/3/2021). Akibat penembakan ini 8 orang meninggal, dan 6 diantaranya adalah orang Amerika keturunan Asia, hal ini memunculkan spekulasi terhadap kemungkinan motif rasial atas kejadian ini. Namun pihak kepolisian menyatakan pelaku berusia 21 tahun berkulit putih bernama Robert Aaron Long mengaku bahwa ia melakukan penembakan di latar belakangi karena kecanduan seks yang dialaminya. 

Hal ini diungkap Kapten Cherokee County Sheriff, Jay Baker pada Rabu (17/3/2021). Hal ini terkait dengan interogasi yang dilakukan mengungkapkan bahwa Robert mengalami kecanduan seks. 

"Tersangka memang bertanggung jawab atas penembakan itu. Lokasi-lokasi ini, dia melihatnya sebagai jalan keluar untuknya, sesuatu yang seharusnya tidak dia lakukan,” kata Baker. “Itu adalah godaan yang ingin dia singkirkan.”


Baca juga :

Jangan Kira Asyik, Jadi Anak Pendeta Juga Alami Suka Duka Ini Loh!

Awal Tahun Heboh Dengan Penembakan Pendeta di Texas, Begini Kejadiannya..


Pernah Rehab Karena Kecanduan Seks

Seorang teman sekamar Robert Long di panti rehab, Tyler Bayless mengungkapkan kepada CNN bahwa dirinya dan Robert pernah menjalani rehabilitasi di Maverick Recovery sebuah panti rehab di daerah Roswell, Georgia pada Agustus 2019 dan Januari atau Februari 2020. Kebanyakan mereka yang direhab disana karena masalah ketergantungan obat bius atau alkohol, namun Robert Long karena masalah kecanduan seksual. 

"Itu adalah sesuatu yang benar-benar akan menyiksanya," kata Bayless. Dia mengatakan Long adalah "orang yang sangat religius - dia sering bersinggungan tentang interpretasinya terhadap Alkitab," dan putus asa tentang kecanduannya pada seks.

Bayless juga mengungkapkan bahwa Robert Long mengaku telah beberapa kali “kambuh” dan pergi ke panti pijat untuk melakukan “tindakan seks.” 

Robert Long Dikenal Rohani dan Anak Pendeta (baca hal selanjutnya)

Robert Long dan keluarganya adalah anggota gereja Crabapple Babtist Church di Alpharetta. Teman SMA Robert Long sewaktu 2017 mengungkapkan bahwa dia terlihat polos dan kutu buku, walau demikian dia juga suka berburu. Menurut nara sumber yang tidak disebutkan namanya oleh The Daily Beast, ayah Robert Long adalah pelayan anak muda di gereja atau pendeta.

Pada postingan di laman Facebook gerejanya, diposting video tentang Robert Long yang menceritakan bagaimana ia dibaptis kedua kalinya, sebelumnya ia pernah dibaptis pada usia 8 tahun. 

"Saya pikir saya telah menjadi orang Kristen dan dibaptis waktu itu," namun ia menjelaskan bahwa waktu itu ia hanya ikut-ikutan karena banyak temannya yang juga dibaptis. Namun ia menyadari setelah itu kehidupannya tidak menghasilkan buah keselamatan. Di kelas tujuh, ia bertobat setelah mendengar kisah tentang anak yang terhilang. 

Pihak gereja menyatakan dalam laman Heavy.com bahwa mereka "hancur hati untuk semua yang terlibat" atas kejadian penembakan tersebut. 

 

Presiden Joe Biden Masih Menunggu Penyelidikan

Meresponi kejadian ini, Kepala Polisi Atlanta Rodney Bryant menyatakan, masih terlalu dini untuk mengkategorikan jenis penembakan itu sebagai kejahatan kebencian atau terkait rasial. Hal serupa dinyatakan oleh  Presiden Joe Biden, ia masih menunggu penyelidikan selesai.

“Saya tidak akan mengaitkan pada saat ini motivasi dari si pembunuh. Saya menunggu jawaban sementara FBI dan Kejaksaan melanjutkan penyelidikan,” kata Biden sebelum menjadi tuan rumah sebuah pertemuan bilateral dengan PM Irlandia. “Saya akan memberi komentar lebih lanjut setelah penyelidikan selesai.”

Kebencian rasial menjadi perhatian banyak pihak, karena saat ini di Amerika sendiri sedang meningkat kekerasan terhadap orang Asia. Hal ini dikaitkan dengan kebencian karena penyebaran virus corona di Amerika. 

Apa yang dilakukan oleh Robert Long tentu sangat mengejutkan, terlebih ia dari keluarga pelayan Tuhan dan tertanam dalam sebuah gereja. Kondisi ini memperlihatkan realita pergumulan anak muda saat ini, dimana orangtua dan gereja perlu memiliki kesabaran dan kasih untuk membimbing anak-anak muda sehingga mereka berani terbuka, dan mau untuk dibantu dalam mengatasi masalah-masalah yang dialami sehingga tidak membuat keputusan yang salah. 

 

Sumber : Berbagai Sumber
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami