4 Pelajaran Alkitab dari Film Pixar yang Mengangkat Tema Kematian
Sumber: medium.com

News / 4 March 2022

Kalangan Sendiri

4 Pelajaran Alkitab dari Film Pixar yang Mengangkat Tema Kematian

Claudia Jessica Official Writer
2981

Pixar memilliki banyak film yang mengeksplorasi pertanyaan terdalam tentang kemanusiaan. Seperti pertanyaan seputar kehidupan, kematian, dan akhirat. Pixar dengan berani mengangkat tema-tema seperti ini dan melakukan riset yang panjang.

Film Soul (2020), seorang pria paruh baya meninggal secara tak terduga dan memasuki alam baka.

Film Onward (2020), dua remaja bersaudara berangkat dalam pencarian ajaib untuk menghabiskan satu hari lagi dengan mendiang ayah mereka.

Soul dan Onward bukanlah film Pixar pertama yang mengeksplorasi kematian. Di Coco tahun 2017, seorang anak laki-laki bertemu dengan leluhurnya pada Hari Orang Mati, hari libur di Meksiko.

Benar bahwa film-film tersebut tidak berbasis agama, namun terdapat banyak tema alkitabiah di dalamnya. Inilah 4 pelajaran tentang kehidupan, kematian, dan akhirat yang bisa kamu dapatkan dari film-film terbaru Pixar.

 

1. Pada akhirnya, kita semua akan mati

Kita melakukan hal terbaik untuk menghindari kematian. Namun, kita tidak bisa menghindari hal yang satu ini. Melalui film-filmnya, pixar memaksa kita untuk merenungkan kembali tentang kematian.

Dalam film Coco, sang pemeran utama mati ketika ia akan mencapai impiannya dengan satu langkah lagi. Jiwa ini fana. Kematian tidak dapat diprediksi, bahkan bisa terjadi secara mendadak. Sama seperti yang dikatakan dalam Yakobus 4: 14, “Sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.”

Kita harus hidup setiap hari dengan melakukan yang terbaik seolah hari tersebut adalah hari tekahir kita hidup di dunia.

 

BACA JUGA: Yes Day, Film Parenting yang Ajarkan Orangtua Cara Kreatif Biar Anak Gak Bosan di Rumah

 

2. Alam spiritual itu ada

Film Pixar tidak sepenuhnya menggunakan teologi kekristenan. Faktanya, terdapat beberapa plot yang menyimpang dari Firman Tuhan. Seperti adanya kehidupan setelah kematian yang dapat kita lihat pada film Soul dan Coco. Namun, Soul dan Coco mengajarkan kita bahwa ada sesuatu yang lain di sisi dunia ini. Terlepas dari tubuh jasmani, kita memiliki jiwa. Bahkan di film Soul kita mendapati adanya diskusi singkat tentang neraka.

Film ini mencerminkan kerinduan kita terhadap sesuatu yang kekal. Mereka mencerminkan harapan kita bahwa ada banyak hal dalam kehidupan. Hal-hal di dunia ini tidak akan pernah mendatangkan sukacita sejati karena, seperti yang dikatakan  Pengkhotbah 3:11 kepada kita bahwa, Tuhan telah menanamkan kekekalan dalam hati manusia.

Tidak ada hal di dunia ini yang dapat memuaskan kita karena diciptakan untuk sesuatu yang lebih besar.

 

3. Selalu ada berkat di sekeliling kita

Dalam film Soul, Joe yang berusia 46 tahun berteriak kepada siapapun yang mau mendengarkannya Surga, “Hidupku baru saja dimulai!” Bagi Joe, hidup tanpa karir yang suskes bukanlah hidup yang layak dilayani. Namun, setelah ia bertemu dengan jiwa muda, ia akhirnya menyadari dan benar-benar menghargai berkat sederhana yang selama ini ia abaikan.

Dalam film Onward, Ian Lightfoot yang hanya memikirkan tentang apa yang tidak ia miliki (seorang ayah). Sampai akhirnya, ia menyadari berkat yang ia miliki. Seorang ibu yang penuh kasih dan kakak laki-laki yang membantu mengisi kesenjangan dalam hidupnya setiap hari sepanjang hidupnya.

Bagi banyak dari kita, yang memiliki kisah serupa dengan mereka. Tuhan mengelilingi kita dengan berkat yang tidak ternilai, namun kita gagal untuk menikmati berkat tersebut karena kita lupa bagaimana caranya bersyukur.

Yakobus 1: 17 memberi tahu kita, “Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas.” Tetapi 9 orang penderita kusta yang disembuhkan oleh Yesus tidak penah kembali (Lukas 17).

 

4. Hidup penuh dengan kesempatan kedua

Kita adalah bagian dari kisah penebusan terbesar yang pernah diceritakan yaitu, kisah Kristus.

Dalam film Onward, Ian menemukan kedamaian dalam kehilangannya saat dia semakin dekat dengan keluarganya (dan ayah tirinya). Di Coco, Miguel berdamai dengan nenek buyutnya, yang merangkul keterampilan musiknya setelah menolaknya pada awal cerita. Di Soul, Joe menyesuaikan kembali fokusnya pada kehidupan dan belajar untuk bersyukur.

Saat kita menonton film tentang kehilangan, kesedihan, dan penebusan, kita menonton cerita kita sendiri di layar lebar. 

Kabar baiknya adalah kita melayani Tuhan yang penuh kasih karunia dan belas kasihan. Dia “setia dan mengampuni dosa-dosa kita” jika kita hanya percaya kepada-Nya (1 Yohanes 1: 9). Dia adalah Allah atas kesempatan kedua. 

 

BACA JUGA: Ini Loh 5 Film Kristen Paling Hits Sepanjang Masa, Wajib Ditonton!

 

Tentu saja, film-film ini tidak menceritakan secara keseluruhan, gambaran alkitabiah tentang identitas dan tujuan. Identitas dan tujuan kita tidak ditemukan dalam karier atau pencapaian atau apa yang kita inginkan. Itu ditemukan di dalam Kristus

Tidak diragukan lagi, film Pixar bukanlah pengganti dari Kitab Suci. Namun, terasa menyenangkan ketika film populer berhubungan dengan nilai-nilai kekristenan yang dapat kita pelajari.

Sumber : crosswalk
Halaman :
1

Ikuti Kami