Ketika Yang Memberi dan Menerima Sama-sama Diberkati
Kalangan Sendiri

Ketika Yang Memberi dan Menerima Sama-sama Diberkati

Puji Astuti Official Writer
      4147

Yohanes 15:12 

"Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu." 

Bacaan Alkitab Setahun Mazmur 65; Markus 9; Bilangan 13-14

"Celana Anak Perempuan. Celana Anak Laki-Laki. Baju Anak Perempuan. Baju Anak Laki-laki. Perlengkapan Sekolah, Pakaian Dalam. Kaus kaki. Alkitab, Buku. " Kata-kata ini dituliskan dalam huruf besar pada tanda-tanda yang mengarah ke berbagai ruangan di sebuah tempat distribusi lokal.

Seorang pria yang memiliki kepedulian mulai mengorganisir sumbangan  pada beberapa tahun lalu untuk membantu keluarga yang membutuhkan. Dia menyaksikan sendiri kurangnya persediaan mendasar untuk anak-anak saat menjadi sukarelawan di sekolah dasar. Setiap barang yang diterima oleh anak-anak itu benar-benar gratis untuk keluarga. Perusahaan, gereja, dan individu menyumbangkan semua yang dibutuhkan.

Menerima perlengkapan sekolah gratis dan pakaian dapat menjadi hal yang menyenangkan bagi beberapa anak. Anak-anak lain mungkin malu mengetahui mereka harus menerima barang "gratis" karena keluarga mereka tidak mampu membeli barang-barang yang diperlukan untuk tahun ajaran baru.

Setiap orang yang diarahkan untuk menjadi penerima bantuan disambut oleh sukarelawan dengan senyuman, disapa, dandiberikan  tawaran untuk membantu memilih barang yang  tepat. Sementara sukarelawan memberkati keluarga-keluarga itu dengan hal-hal yang mereka butuhkan, para sukarelawan juga diberkati dengan menunjukkan kasih Allah. Berkat datang saat membantu orang lain. Berkat untuk orang yang memberi pertolongan dan berkat untuk penerima.

Tidak ada penghakiman kepada orang-orang yang mengantri menunggu bantuan. Ada kegiatan yang disiapkan untuk keluarga yang menunggu. Ada buku gambar dan krayon untuk mewarnai, buku untuk dibaca, musik suara indah piano terdengar di aula dan percakapan antara teman dan orang asing membuat suasana ramah terasa  disana.

Nama keluarga dipanggil dan tas diberikan kepada setiap anak. Anak-anak didorong untuk membawa tas mereka sendiri. Kepemilikan atas barang-barang untuk tahun ajaran baru sekolah mereka menciptakan rasa berharga dan kepemilikan.

Tuhan sedang bekerja di tempat-tempat ini. Kita menghormati Dia dan kasih-Nya bagi kita. Anak-anak yang memasuki gedung dengan cemberut sering kali meninggalkan gedung bersama teman-teman baru dan dengan senyum lebar.

Keluarga yang diberi  barang-barang gratis ini tidak diharapkan untuk membayarnya di masa depan atau dengan kondisi apa pun.

Suami saya dan saya membantu untuk mendistribusikannya. Hati kami tersentuh dan kami selamanya diubah oleh cinta yang ditunjukkan oleh orang-orang yang membutuhkan dan cinta yang ditunjukkan oleh para sukarelawan.

Tas belanjaan dari kertas cokelat sederhana yang awalnya kosong dan setelah selesai diisi hingga penuh dengan persediaan baru yang dapat mengubah kehidupan seorang anak. Menyaksikan kesedihan berubah menjadi kegembiraan, menyaksikan anak-anak memulai dialog tanpa mengucapkan sepatah kata pun dan menyelesaikan dialog dengan mengobrol dan berbagi cerita tentang teman dan keluarga mereka, benar-benar membuat mata kami berlinang air mata.

Melambaikan tangan kepada keluarga dan ada anak yang berbalik dan berlari kembali untuk memeluk dan mengatakan "Terima kasih" hal itu selamanya akan menghangatkan hati kita.

"Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan!"  Roma 12:13 

Membantu sesama adalah menjalankan  perintah Tuhan untuk "saling mengasihi seperti Aku telah mengasihi kamu."

Hak Cipta © Juli 2019 Melissa Henderson, digunakan dengan izin.

Ikuti Kami