Belajar Meresponi Kabar Buruk Dari Tindakan Raja Yosafat
Kalangan Sendiri

Belajar Meresponi Kabar Buruk Dari Tindakan Raja Yosafat

Lori Official Writer
      4393

2 Tawarikh 20: 3

"Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa."

 

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 81; Roma 9; Ulangan 9-10

Pernahkah kamu bertemu seseorang yang menyampaikan kabar buruk? Apa yang dia sampaikan benar-benar buruk sampai-sampai saat mendegarnya kamu begitu sangat kesal. Saat hal itu terjadi, kamu harus tahu kalau kamu sedang dalam kondisi krisis. Aku pernah menerima surat yang membuatku begitu ketakutan bahkan sampai aku tak mampu berdiri dengan kedua kakiku.

Situasi yang sama dialami oleh Raja Yosafat. Dia baru saja diberitahu kalau bangsanya akan diserang oleh pasukan yang jauh lebih besar. Tapi, alih-alih merasa panic, dia justru memilih untuk berbalik kepada Tuhan dan berseru dengan berpuasa dan berdoa. Seluruh jemaat Yehuda sendiri ikut melakukan hal yang sama.

Raja Yosafat berdoa dan mengingatkan Tuhan akan janji-Nya kepada bangsa Israel. Lalu dia meminta strategi kepada Tuhan.

"Camkanlah, hai seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem dan tuanku raja Yosafat, beginilah firman TUHAN kepadamu: Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah.Besok haruslah kamu turun menyerang mereka. Mereka akan mendaki pendakian Zis, dan kamu akan mendapati mereka di ujung lembah, di muka padang gurun Yeruel." (2 Tawarikh 20: 15-16)

Tuhan secara supernatural memusnahkan musuh-musuh mereka pada hari itu juga. Mereka bahkan tidak perlu bertarung. Tuhan membuat  musuh-musuhnya saling serang dan menghancurkan. Pasukan perang Israel hanya melakukan satu hal di medan perang yaitu memuji Tuhan.

“Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian pujian, dibuat Tuhanlah penghadangan terhadap bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir, yang hendak menyerang Yehuda, sehingga mereka terpukul kalah. Lalu bani Amon dan Moab berdiri menentang penduduk pegunungan Seir hendak menumpas dan memunahkan mereka. Segera sesudah mereka membinasakan penduduk Seir, mereka saling bunuh-membunuh. (2 Tawarikh 20: 22-23)

Yosafat mengajarkan kita strategi dalam menanggapi kabar buruk. Ada empat hal yang dia lakukan yaitu berseru dalam doa, berpuasa, meminta strategi perang dari Tuhan dan memulai pertempuran dengan menyanyikan puji-pujian di tengah perang.

Saat ini kita semua juga sedang dalam kondisi panik karena kabar buruk yang tiba-tiba kita dengar soal wabah virus corona dimana-mana. Rasanya kita dikepung oleh ancaman penyakit ini dan membuat kita mulai bertindak gegabah dan sejenak kehilangan iman di dalam Tuhan.

Di masa-masa inilah kita perlu kekuatan baru dari Tuhan dan meminta strategi seperti yang dilakukan oleh Raja Yosafat Seburuk apapun keadaannya saat ini, mari meresponinya dengan cara yang tepat yaitu mencari Tuhan. Berserulah kepada Dia dalam doa dan puasa serta pujian-pujian. Percayalah bahwa Dia akan selalu membela orang-orang yang mengandalkan Dia, karena Dia sendiri sudah berjanji untuk menyertai kita sampai pada akhir zaman.

 

Hak cipta Os Hilman, disadur dari Crosswalk Daily Devotional.

Ikuti Kami