2
Tawarikh 20: 3
Yosafat
menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN. Ia menyerukan
kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 81; Roma 9; Ulangan 9-10
Pernahkah kamu bertemu seseorang yang menyampaikan kabar buruk?
Apa yang dia sampaikan benar-benar buruk sampai-sampai saat mendegarnya kamu
begitu sangat kesal. Saat hal itu terjadi, kamu harus tahu kalau kamu sedang
dalam kondisi krisis. Aku pernah menerima surat yang membuatku begitu ketakutan bahkan sampai aku tak mampu berdiri dengan kedua kakiku.
Situasi yang sama dialami oleh Raja Yosafat. Dia baru saja
diberitahu kalau bangsanya akan diserang oleh pasukan yang jauh lebih besar.
Tapi, alih-alih merasa panic, dia justru memilih untuk berbalik kepada Tuhan
dan berseru dengan berpuasa dan berdoa. Seluruh jemaat Yehuda sendiri ikut melakukan hal yang sama.
Raja Yosafat berdoa dan mengingatkan Tuhan akan janji-Nya kepada bangsa Israel. Lalu dia meminta strategi kepada Tuhan.
"Camkanlah, hai
seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem dan tuanku raja Yosafat, beginilah firman
TUHAN kepadamu: Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini,
sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah.Besok haruslah kamu turun menyerang
mereka. Mereka akan mendaki pendakian Zis, dan kamu akan mendapati mereka di ujung lembah, di muka padang gurun Yeruel." (2 Tawarikh 20: 15-16)
Tuhan secara supernatural memusnahkan musuh-musuh mereka pada
hari itu juga. Mereka bahkan tidak perlu bertarung. Tuhan membuat musuh-musuhnya saling serang dan
menghancurkan. Pasukan perang Israel hanya melakukan satu hal di medan perang yaitu memuji Tuhan.
“Ketika mereka mulai
bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian pujian, dibuat Tuhanlah penghadangan
terhadap bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir, yang hendak
menyerang Yehuda, sehingga mereka terpukul kalah. Lalu bani Amon dan Moab
berdiri menentang penduduk pegunungan Seir hendak menumpas dan memunahkan
mereka. Segera sesudah mereka membinasakan penduduk Seir, mereka saling bunuh-membunuh. (2 Tawarikh 20: 22-23)
Yosafat mengajarkan kita strategi dalam menanggapi kabar buruk.
Ada empat hal yang dia lakukan yaitu berseru dalam doa, berpuasa, meminta
strategi perang dari Tuhan dan memulai pertempuran dengan menyanyikan puji-pujian di tengah perang.
Saat ini kita semua juga sedang dalam kondisi panik karena kabar
buruk yang tiba-tiba kita dengar soal wabah virus corona dimana-mana. Rasanya
kita dikepung oleh ancaman penyakit ini dan membuat kita mulai bertindak
gegabah dan sejenak kehilangan iman di dalam Tuhan.
Di masa-masa inilah kita perlu kekuatan baru dari Tuhan dan meminta strategi seperti yang dilakukan oleh Raja Yosafat Seburuk apapun keadaannya saat ini, mari meresponinya dengan cara yang tepat yaitu mencari Tuhan. Berserulah kepada Dia dalam doa dan puasa serta pujian-pujian. Percayalah bahwa Dia akan selalu membela orang-orang yang mengandalkan Dia, karena Dia sendiri sudah berjanji untuk menyertai kita sampai pada akhir zaman.
Hak
cipta Os Hilman, disadur dari Crosswalk Daily Devotional.
Live Chat
Phone / SMS
0811 9914 240
0817 0300 5566
Whatsapp
0822 1500 2424